BIOGRAFI I GEDE MADE WIARTAWAN

I Gede Made Wiartawan adalah seorang seniman muda yang berperan dan berpengaruh terhadap perkembangan kesenian yang ada di desa Pupuan, kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.

Laki-laki dengan nama panggilan De Arta ini adalah seorang seniman Tari. Anak ke-2 dari pasangan I Gede Suriada dengan Ni Wayan Rukmini. Dilahirkan di Pupuan pada tanggal 23 Mei 1979. Menikah dengan Ni Putu Sriastuti, S.Pd. pada tanggal 3 Desember 2003. Dari pernikahannya, kini pasangan I Gede Made Wiartawan, S.Sn dengan NI Putu Sriastuti, S.Pd telah dianugrahi dua orang anak. Anak yang pertama bernama I Gede Diva Satria Gautama dan anak yang kedua bernama Ayu Kaeysha Tiarika.

Dari hasil wawancara yang penulis dapat saat ditemui di kediamannya yaitu di Banjar Kubu, Desa Pupuan pada tanggal 6 November 2011. Lelaki yang kini sudah berumur 32 tahun ini dengan gaya santai dan sesekali diselingi dengan bercanda menuturkan latar belakang pendidikan dan pengalamannya.

“ Sejak masih duduk di Taman Kanak-kanak ( TK ) saya sudah mulai belajar menari, Sekolah dasar di SD Negeri 1 Pupuan, tamat pada tahun 1992, kemudian melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Pupuan. Pada saat saya duduk di bangku SMP, saya memilih untuk mengikiti exstrakurikuler Seni Tari. Saking tingginya minat dan kegemaran saya terhadap seni tari, setelah lulus SMP pada tahun 1995 saya melanjutkan untuk bersekolah di SMK negeri 3 Sukawati yang pada waktu itu masih bernama SMKI. Di sana saya mulai memperdalam pengetahuan tentang tari dan tamat pada tahun 1998.

Keinginan untuk menjadi seorang seniman tari mendorong saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, akhirnya saya memilih untuk mengikuti pendidikan di ISI ( Institut Seni Indonesia ) Denpasar.

Berbagai pengalaman saya dapatkan saat kuliah di ISI Denpasar, baik suka maupun duka hidup saya rasakan. Lucunya lagi, pada saat sedang menyusun sekripsi bab IV saya menyempatkan diri untuk menikah dan juga saya sempat cuti dari perkuliahan selama 1 tahun. Akhirnya, setelah berhenti 1 tahun saya kembali untuk menuntaskan pendidikan di ISI Denpasar. Judul karya saya pada ujian tugas akhir di ISI Denpasar adalah “ MUNDAR BURANGKAK”. Berkat optimisme, akhirnya saya menuntaskan pendidikan pada tahun 2004 dan memperoleh gelar Sarjana Seni ( S.Sn ).

Pengalaman yang paling tidak terlupakan pada waktu itu adalah pada saat saya lulus di ISI Denpasar saya mendapat 2 ijasah, yang pertama ijasah sarjana seni dan yang kedua anak saya yang pertama juga lahir pada waktu itu”. Tutur dari ayah dua anak tersebut.

I Gede Made Wiartawan, S.Sn lumayan banyak memiliki pengalaman, baik sebagai penata dan pembina tari maupun sebagai pelaku seni tari, diantaranya :

  • Sebagai pembina dan penata tari dalam ajang Festival dan Parade gong kebyar anak-anak dan dewasa duta kabupaten Tabanan dari tahun 2005 hingga saat ini.
  • Sebagai penata tari kreasi yang dipentaskan di Art Centere pada tahun 2007.
  • Sebagai penari Festival Tari Nusantara duta Provinsi Bali yang di wakili oleh Kabupaten Klungkung bertempat di Taman Mini Indonesia Indah pada tahun 2009.
  • Juara I lomba ngibing joged se-Bali tahun 2010.
  • Penata tari WIDYA WIGUNA yang merupakan tari maskot SMP Negeri 1 Pupuan dalam rangka lomba Wawasan Wiyata Mandala tingkat Provinsi tahun 2011.
  • Sebagai penari festival Karnaval Kewiraan Nusantara duta Provinsi Bali yang diwakili oleh kabupaten Tabanan tahun 2011.

Perkembangan kesenian-kesenian di Desa sangat ia perhatikan, buktinya I Gede Made Wiartawan sangat aktif dalam pembinaan-pembinaan kesenian yang ada di Desa, mulai dari dibentuknya sekhe gong remaja, sekhe mandolin, sekhe topeng, dan baru-baru ini dia membuat sebuah pertunjukan Pecalonarangan, dimana dulunya belum pernah ada yang berani membuat pertunjukan calonarang di Desa Pupuan, dialah pendobrak pertama yang membuat pertunjukan calonarang di Pupuan.

Saat ini I Gede Made Wiartawan, S.Sn tercatat sebagai salah satu pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tabanan.

Comments are closed.