Ni Made Darmi si Penari Istana

Desember 10th, 2013

Ni Made Darmi si Penari Istana

Bu-Made-Darmi

Pada tahun 1958 di dirikan sebuah sanggar tari yang bernama Sanggar Tari Wijaya Kusuma, sanggar tari inilah yang pertama dan satu-satunya  di Nusa Tenggara Barat kususnya di Lombok, alasanya mengapa sanggar tari ini di dirikan atao di buat, karna banyak yang ingin belajar menari muali dari wisatawan sampai orang-orang lokal. Sanggar tari ini di dirikan oleh soerang penari yang berasal dari Denpasar Bali  yaitu Ni Made Darmi, beliao lahir di Banjar Sengguan, Desa Tonja Denpasar , pada tanggal 31 Desember 1943 dan beliao adalah anak ke dua dari pasangan bapak I Ketut Rampung dan Ibu Ni Made Reneti. Dari umur sepuluh tahun made dari sudah menekuni  dunia seni kususnya dalam bidang tari-tarian bali karena di tawari oleh gurunya yaitu Bapak Nyoman Kaler dan menari adalah hobinya sejak kecil, Made Darmi pertama kali menari di Banjar Tonje Denpasar Bali pada umur sebelas tahun.

Kini usia Ni Made Darmi sudah tak muda lagi, namun di usianya yang senja ketika berbicara soal tari wanita bersahaja ini tetap bersemngat seenerjik ia menarikan tarian istana yang di kagumi oleh Bung Karno. Di usianya yang sudah sepuh Made Darmi tidak tinggal diam kecintaanya dengan dunia tari masih di tekuninya saat ini, memang wujudnya tidak sebagai penari di atas panggung seperti ia masih remaja dulu, Made Darmi sekrang menghabiskan sisa hidupnya sebagai pelatih tari dengan mendirikan sanggar tari di rumahnya. Sebuah sanggar tari berdiri kokoh di dekat rumahnya, sanggar itu di bangun sangat sederhana hanya pembatas kayu dan sebagaian dinding bata yang tidak di plester semen, di sanggar itulah made darmi terus mengembangkan kemampuan seni tari  yang di kuasainya ke pada murid-muridnya.

Di masa remajanya, Made Darmi  sebenarnya bukan penari biasa. Di zamanya nama Ni Made Darmi sangat di kenal, namanya semngakin melambung di jagat seni bali ketika  beliao sering de panggil menari di istana, dan Made Darmi pun mendat julukan sebagi penari istana

Sosok made darmi  yang sederhana , ayu, dan kemampuan menarinya tidak di ragukan membuat Presiden pertama RI,Soekarno tertarik, Bung Karno konon kerap memintanya untuk datang ke Istana Negara untuk mementaskanTtari Bali. Ketika di Tanya tentang  Bung Karno Made darmi diam dan hanya terdengar suar  “eeeeeemm”, sosok Bung Karno dan Ibu Fatmawati (istri presiden Bungkarno) di anggapnya sebagai orang tua sendiri, Bung Karno selain mengagumi Made Darmi, juga sangat menyayanginya begitupun Ibu Fatmawati sangat menyayanginya.

Ke dua tokoh itu sangat perhatian terhadap dirinya, bahkan Made Darmi yang sudah beranjak remaja di ajarkan berdandan dan merawat diri yang benar dan baik. Saking kagum dan sayangnya Made Darmi sempat akan di jadikan anak angkat oleh Bung Karno dan Ibu Fatmawati. Made darmi di tawari sekolah hingga ke jenjang yang paling tinggi, namun hasrat Bung karno mengankat Made Darmi sebagai anak pupus, karena ke dua orang tuanya di bali tidak mengizinkanya.

“mereka (Bung Karno dan Ibu Fatmawati) sangat baik ke pada saya, mereka sudah seperti orang tua saya, mereka mengajarkan saya cara dandan, dan saya di keramasi”, kata Ni Made Darmi. Bukan karena perhatian  lebih yang di perolehnya, tetapi sesosok Soekarno adalah seorang pemimpin yang sangat perhatian terhadap kesenian. Bung Karno katanya, sangat mengerti gerakan tari yang baik dan benar, Made Darmi bahkan tidak pernah bias lupa ketika Bung Karno sempat memarahinya karena salah menyelipkan kembang merah di telinga sebelah kiri, yang semestinya di selipkan di telinga sebelah kanan.

“Pak Soekarno itu adalah orang yang suka seni sedikit gerakan salah pasti akan di tegurnya, suatu ketika saat menari ada gerakan yang salah made darmi langsung di ingatkan “kalao begitu kamu tida siap untuk menari, latihan dulu di istana”, Made Darmi meniru ucapan Bung Karno. Pernah saya menaruh bunga merah di dikiri, di marahi bung Karno katanya,kenapa kamu menaruh kembang merah di kiri, tutur Made Darmi.

Pertemuan made darmi dengan Bung kanro bermula ketika Made Dermi menari di Istna Tampaksiring Bali, Bung Karno yang kagum dengan penampilan Ni Made Darmi kemudian kerap di minta menari di berbagai kesempatan terutama di Istana Presiden di  Jakarta, Istana Bogor hingga keluar Negri. Made Darmi kerap di bawa oleh rombongan Presiden RI ke luar negri saat melakukan kunjungan persahabatan seperti Cina, Kolombo, dan beberapa Negara lainya. Tarian yang kerap di bawakan oleh Made Darmi adalah tarian Margepati dan Bayan Ngente, margepati melambangkan sosok peria perkasa dan  Bayan Ngante melambangkan pelayan putri.

Kedekatan hubungan Made Darmi dengan Bung Karno bukan hanya sebatas pada kesenian, namun bung Karno juga kerap memberikanya nasehat baik sebelum dan sesudah menikah. Made Darmi di nasehati oleh bung Karno agar bias menjadi istri yang baik bagi suaminya, dan iya mengaku heran mengapan Bung Kanro begitu perhatian ke padanya.

Dalam perjalanan waktu, Made darmi akhirnya di persunting oleh pengagumnya yaitu I Wayan Kerthawirya, setelah menjalani masa pacaran mereka akhirnya melangsungkan pernikahan pada tahun 21 april 1958. Sosok Dade Darmi yang cantik dan sederhana membuat  Wayan Kertawirya salah satu panitia seleksi penari untuk kegiatan sosisl kepincut, bunga asmara mulai tumbuh di antara mereka hingga akhirnya berlanjut hingga jenjang pernikahan. Sejak menikah Made Darmi tinggal dan menetap di Lombok, namun pernikahan mereka tidak di karuniai sosok  seorang anak dan akhirnya mengangkat Ni Nyoman Ersmi Wati sebagai anak angkatnya, dan dari anak angkatnya ia sekarang memiliki dua orang cucu.

Untuk menularkan bakat tarinya ia akan terus mengajar penerus seni di daerah ini melalui Sanggar Tari Wijaya Kusuma yang  di pimpinya. Sanggar ini telah banyak melahirkan penari-penri di Lombok, Made Darmi di usianya yang senja tidak ingin memiliki banyak keinginan selain dapat terus melestarikan tari tradisional, namun ia mengaku sangat prihati terhadap sikap pemerintah daerah yang terkesan kurang memiliki perhatian terhadap kesenian. Menurutnya mereka senang tari tapi tidak memiliki perhatian serius dalam bentuk tindakan nyata ,”Saya lihat banyak yang suka tari tapi tidak ada upaya serius dari pemerintah untuk mengembangkan dan melestarikan nya”,kata Made darmi.

Mungkin sampai disi wawan cara saya dengan maestro tari Ni Made Darmi si penari istana, semoga tulisan ini bias menambah pengalaman dan wawasan kita tentang betapa berharganya seni tradisional kita yang musti kita jaga dan lestarikan sampai kapan pun. Terimakasih.

One Response to “Ni Made Darmi si Penari Istana”

  1. A片 berkata:

    ????

    goodddd thankssss youuuu