Art and Beautiful

Posted in Tulisan on September 12, 2012 – 9:36 am
Post a comment

Seni dan Keindahan

filsafat

Bidang pengetahuan yang senantiasa bertanya dan mencoba menjawab persoalan yang sangat menarik perhatian manusia sejak dahulu hingga sekarang

The Liang Gie

Enam jenis persoalan falsafi:

1.            Persoalan metafisis

2.            Persoalan epistemologi

3.            Persoalan Metodologis

4.            Persoalan logis

5.            Persoalan etis

6.            Persoalan estetika

ESTETIKA

ž            Berasal dari bahasa Yunani “aisthetika” yang berarti hal-hal yang dapat diserap oleh panca indera oleh karena itu sering diartikan sebagai persepsi indera (sense of perception)

ž            Pertama kali diungkapkan oleh filsuf Jerman, Alexander Baumgarten (1714-1762)

ž            Baumgarten memberikan tekanan pada pengalaman seni sebagai suatu sarana untuk mengetahui

ž            Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang disebut keindahan.

 

ž            Secara ringkas hal-hal yang indah dapat digolongkan menjadi dua, yaitu keindahan alami yang tidak dibuat oleh manusia dan keindahan yang dibuat oleh manusia yang secara umum disebut sebagai barang kesenian.

ž            Pada umumnya apa yang disebut indah adalah perasaan di jiwa yang dapat menimbulkan rasa senang, rasa puas, rasa aman, rasa nyaman, bahagia, dan perasaan itu sangat kuat sehingga penikmat merasa terpaku, terharu, terpesona, serta menimbulkan keinginan untuk mengalami kembali perasaan itu, walaupun sudah dinikmati berkali-kali (Djelantik, 1999:15).

 

Persoalan estetika pada pokoknya meliputi empat hal:

1.            Nilai estetika (hal-hal yang terkandung dalam karya seni)

2.            Pengalaman estetis

3.            Seniman

4.            Karya seni

 

ž            Djelantik menegaskan, bahwa semua benda atau peristiwa mengandung tiga unsur pokok, yakni:

ž            (1) wujud atau rupa – appearance -,

ž            (2) bobot atau isi – content, substance -,

ž            (3) penampilan atau penyajian – presentation – (Djelantik, 1999:15).

 

Di lain pihak Beardsley seorang ahli estetika abad ke-20, menyatakan ada tiga unsur yang menjadi sifat-sifat membuat baik atau indah sesuatu karya seni yang diciptakan seniman, yaitu:

(1)            Kesatuan – unity – berarti karya seni tersusun secara sempurna bentuknya,

(2)            Kerumitan – complexcity – berarti karya dengan variasi atau unsur-unsur yang saling berlawanan atau mengandung perbedaan secara halus, sehingga mewujudkan kesatuan dalam keragaman – unity in variety -,

(3)            Kesungguhan – intensity – suatu karya seni yang baik harus memiliki suatu kualitas tertentu yang menonjol yang sungguh-sungguh intensif.

 


This entry was written by baguskrishna, filed under Tulisan.
Bookmark the permalink or follow any comments here with the RSS feed for this post.
Comments are closed, but you can leave a trackback: Trackback URL.