KENDANG BARONG

INSTRUMENT KENDANG DAN TEKNIK PUKULAN KENDANG

 KENDANG BARONGPENGETIAN INSTRUMENT KENDANG

Instrument kendang adalah suatu alat sumber suara yang suaranya dari kulit. Instrument ini dapat menjado 2 {dua} yaitu instrument kendang lanag dan wadon yang masing-masing dapat dimainkan oleh dua tangan yaitu kanan dan kiri. Instrument kendang ini dapat dipukul dengan cara memangku instrument dengan menekukan kedua kaki kanan dan kiri dengan posisi tertentu {bersila}. Instrument kendang ini diletakan diatas lekukan kaki tersebut.

SISTEM PENOTASIAN PUKULAN KENDANG

            Sistem penotasian kendang sangat berbeda dengan sistem penotasian ugal atau jublag yang memaki nada aksara melainkan hanya memakai simbol-simbol saja. Misalnya :

 Pada kendang lanang : Di tangan kiri kendang lanang biasanya memakai tanda notasi {P} yang suaranya “Pak” , sedangkan di bagian kanan memukul ditengah-tengah dengan tangan kanan ujung jari terbuka memakai notasi dengan tanda {Pg} yang suaranya berbunyi “Pung”, kalau memukul disisi lingkaran bagian kanan dengan tangan kanan akan bersuara “Tut/Dug” dengan tanda {^}.

Pada kendang wadon : Di bagian kiri dipukul dengan tangan kiri biasanya memkai tanda notasi {K} yang suaranya “Ka”, sedangkan bagian kanan dipukul ditengah-tengah dengan tangan kanan yang ujung jari terbuka diberi tanda {Km} yang suaranya “Kum”, sedangkan memukul di bagian kanan dipinggir lingkaran dengan tangan tertutup atau terbuka dipakai tanda notasi {O} yang suaranya “Dig”.

FUNGSI KENDANG

            Seperti instrument gambelan yang lain instrument kendang ini juga mempunyai fungsi-fungsi, yaitu :

  • Sebagai pemurba irama
  • Pemimpin/mengatur jalannya sebuah lagu
  • Penghubung bagian-bagian lagu
  • Membuat angsel-angsel
  • Mengendalikan irama gending atau lagu

JENIS-JENIS PUKULAN KENDANG

            Selain fungsi kendang juga mempunyai jenis-jenis pola pukulan kendang yang tidak sama dengan instruement gambelan yang lainnya. Adapun jenis-jenis pukulan yang terdapat pada kendang adalah :

PUKULAN KENDANG BATU-BATU

Nama salah satu dari pola pukulan kendang gupekan {dipukul dengan tangan} dan kendang cedugan {dipukul dengan panggul} yang dapat dilakuklan oleh kendang lanang dan kendang wadon yang masing-masing bisa membawa irama dan masing-masing bisa menjalin irama itu sendari. Yang menjalin disini adalah instrument kendang yang memukul dibagian tengah dan sisi lingkaran bagian kanan { saling bergantian antara kendang wadon dan lanang}.

PUKULAN KENDANG NGULUN

Ngulun adalah pukulan kendang lanang pada tangan kanan dengan memukul disisi-sisi lingkaran bagian kanan, sedangkan tangan kiri menutup ditengah lingkaran akan dapat menimbulkan suara “Tut”. Suara kendang ini akan muncul secaraberuntun.

PUKULAN KENDANG NGETUR

Ngetur adalah pukulan kendang yang dipukul oleh alat pemukul/panggul yang suaranya dimatikan yang dilakukan oleh salah satu instrument kendang tersebut. Ngetur biasanya terdapat pada pukulan kendang dalam bebarongan yang dipukulnya secara beruntun.

PUKULAN KENDANG GEGULET

Gegulet adalah pukulan kendang lanang dan wadon pada bagian kanan yang membuat suatu jalinan. Pukulan gegulet ini bisa disajikan dengan memakai alat pemukul/panggul dan bisa juga disajikan dengan memakai tangan dengan memukul dibgian sisi lingkaran.

PUKULAN KENDAG MACIMPLUNGAN

Macimplungan adalah pukulan kendang lanang dan wadon yang masing-msing bisa bermain sendiri {nunggal} yang membuat suatu motif kekembangan pukulan tersendiri yang biasanya dilakukan pada bagian gending : pengipuk, ect-ecetan dan bapang.

 

 

PUKULAN KENDANG PENGRING/NYALUK

Pukulan kendang yang terdapat kendang wadon bagian kiri yang pukulannya “nyandet” atau mendahului pukulan kendang lanang bagian kiri.

PUKULAN KENDANG BEBATURAN

Pukulan kendang ini biasanya dipakai dalam lagu-lagu lelambatan dibagian pengecet, antara perpauan kendang wadon dan kendang lanang pada bagian kanan yang letaknya dibagian pertama dalam pengecet pada tabuh dua, tabuh pat, tabuh nem dan tabuh kutus pada gending-gending lelambatan.

PUKULAN KENDANG TUNTUN MARGE {NUNTUN}

Pukulan instrument kendang yang terdapat pada kendang lanang bagian kiri, yang pukulannya pada umumnya kena jatuh pada ketukan yang bersuara “Pak” dengan tanda P.

PUKULAN KENDANG MILPIL

 Pukulan kendang gupekan dan pepanggulan di begian kanan kendang lanang dan wadon yang masing-masing mempergunakan pola pukulan yang berbeda sehingga terbentuk semacam jalinan. Dalam pukulan ini setiap pengendang dibutuhkan suatau kebebasan untuk membentuk jalinan. Pukulan kendang ini biasanya tedapat pada gending-gending pelegongan bagian pengawak dan akan memcari jatuhnya pukulan gong. Sedangkan didalam tabuh lelambatan pukulan ini akan jatuh pada gending-gending akan mencari gong dalam gending-gending pengawak dan pengisep pada gending lelambatan tabuh dua, tabuh pat, tabuh nem dan tabuh kutus.

PUKULAN KENDANG APAK-APAK

Pukulan kendang lanang dan wadon gupekn {memukul memakai tangan} yang dipadukan/ digabungkan dengan semua bagian yang terdapat pada kedua instrument kendang tersebut. Motif pukulan ini dapat dilakukan pada bagian lagu yang iramanya pelan pada bagian pengawak gending iringan dari pelegongan.

PUKULAN KENDANG CADANG RUNTUH

Pukulan kendang ini dapat dilakukan oleh kendang wadon pada bagian muka sebelah kanan yang artinya mengimbangi pukulan dari kendang lanang.

TEKNIK PUKULAN KENDANG BEBARONGAN

Sebelum mulai menabuh, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh juru kendang, yaitu sikap duduk dalam bermain kendang sebab sikap duduk yang baik dan benar akan sangatmenentukan kenyamanan dalam bermain kendang. Dalam memainkan kendang bebarongan, juru kendang harus duduk bersila dengan posisi kendang di atas paha. Bagian depan kendang muka kendang yang mempunyai diameter lebih besarberada disebelah kanan. Posisi kendang sejajar dengan bahukanan penabuh kendang. Posisi badan harus tegak dan perut harus “dikunci” karena sumber tenaga berasal dari perut. Dengan posisi badan yang tegak dan pandangan ke depan akan menambah kewibawaan seorang pemain kendang. Sikap bermain kendang seperti ini disebut dengan istilah nogdog jejerih yang berarti mengejek musuh agar takut.

Suara kendang bebarongan diatur agar suara cedugannya mendekati nada dung (7) sesuai dengan laras gambelan yang dipergunakan. Untuk mendapatkan suara kendang sesuai dengan yang diinginkan dilakukan dengan jalan mengatur posisi sompe (pengaturan suara kendang yang berbentuk cincin terbuat dari jangat). Cara mengatur tinggi rendahnya suara kendang adalh dengan jalan mengatur sompe baik kea rah muwa kanan maupun muwa kiri kendang.  Apalagi suara yang diinginklan lebih tinggi maka sompe dieratkan menuju arah muwa kanan kendang. Sebaliknya kalau diinginkan agar suara kendang lebih rendah maka sompe diatur kea rah muwa kecil. Pengaturan ini dilakukan dengan sangat hati-hati agar mendapatkan suara kendang sesuai dengan yang diinginkan.

WARNA SUARA KENDANG BEBARONGAN

            Adapun yang disebut dengan warna suara kendang bebarongan adalah jenis-jenis suara yang dihasilkan. Apabila menggunakan panggul maka muwa kanan dapat menghasilkan tiga jenis suara yaitu Dug, Tek dan Tep. Suara tek diperoleh dengan cara memukul muwa kanan dengan panggul dan muwa kiri ditutup sepenuhnya dengan tangan kiri. Sedangkan muwa kiri menghasilkan dua warna suara yaitu Pak dan Kung.

            Selanjutnya apabila kendang itu dimainkan tanpa menggunakan panggul, maka muwa kanan dapat menghasilkan tiga suara yaitu Tep, Cung dan Dag. Sedangkan muwa kiri menghasilkan dua warna suara yaitu Pak dan Kung. Dengan kata lain, bahwa muwa kiri akan menghasilkan dua warna suara yang sama baik ketika kendang itu dimainkan dengan panggul ataupun tanpa panggul.

Sumber : buku kendang bebarongan dari karawitan bali

SEJARAH OGOH-OGOH DI BALI

 Sejarah Ogoh-Ogoh di Bali

ogoh-ogoh

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi tahun 1986, Ogoh-Ogoh didefinisikan sebagai ondel-ondel yang beraneka ragam dengan bentuk yang menyeramkan. Di lain pihak, ditahun 2003 seorang peneliti yang bernama Laura Noszlopy meneliti “Pesta Kesenian Bali; budaya, politik, dan kesenian kontemporer Indosnesia” untuk Yayasan Arts of Afrika mendefinisikan ogoh-ogoh sebagai berikut Ogoh-ogoh adalah patung yang berukuran besar yang tebuat dari bubur kertas dan bahan pelekat yang biasanya dibuat oleh kaum remaja Bali sebagai suatu bagian dari perayaan tahunan “upacara pembersihan” (ngerupukan), yang dilaksanakan sehari sebelum perayaan Nyepi, tahun baru Hindu atau hari Nyepi.

Perkiraan lain juga muncul dan menyebutkan barong landung yang merupakan perwujudan dari Raden Datonta dan Sri Dewi Baduga (pasangan suami istri yang berwajah buruk dan menyeramkan yang pernah berkuasa di Bali) merupakan cikal-bakal dari munculnya ogoh-ogoh yang kita kenal saat ini. Informasi lain juga menyatakan bahwa ogoh-ogoh itu muncul tahun 70-80’an.. Ada juga pendapat yang menyatakan ada kemungkinan ogoh-ogoh itu dibuat oleh para pengerajin patung yang telah merasa jenuh membuat patung yang berbahan dasar batu padas, batu atau kayu, namun disisi lain mereka ingin menunjukan kemampuan mereka dalam mematung, sehingga timbul suatu ide untuk membuat suatu patung dari bahan yang ringan supaya hasilnya nanti bisa diarak dan dipertunjukan.

Ogoh-ogoh sebetulnya tidak memiliki hubungan langsung dengan upacara Hari Raya Nyepi. Sejak tahun 80-an, umat hindu mengusung ogoh-ogoh yang dijadikan satu dengan acara mengelilingi desa dengan membawa obor atau yang diebut acara ngerupuk. Sebelum memulai pawai ogoh-ogoh para peserta upacara atau pawai biasanya melakukan minum-minuman keras traditional yang dikenal dengan nama arak Pada umumnya ogoh-ogoh di arak menuju sutau tempat yang diberi nama sema(tempat persemanyaman umat hindu sebelum di bakar dan pada saat pembakaran mayat) kemudian ogoh-ogoh yang sudah diarak mengelilingi desa tersebut dibakar. Karena bukan sarana upacara, ogoh-ogoh itu diarak setelah upacara pokok selesai dengan diiringi irama gamelan khas bali yang diberi nama BleganjurPatung yang dibuat dengan bahan dasar bambu, kertas, kain dan benda-benda yang sederhana itu merupakan kreativitas dan spontanitas masyrakat yang murni sebagai cetusan rasa semarak untuk memeriahkan upacara ngerupuk. Karena tidak ada hubungannya dengan Hari Raya Nyepi, maka jelaslah ogoh-ogoh itu tidak mutlak ada dalam upacara tersebut. Namun benda itu tetap boleh dibuat sebagai pelengkap kemeriahan upacara.

2.1.2 Bentuk Ogoh-Ogoh Di Bali

          Sebenarnya hal ini dapat memberikan sedikit gambaran mengenai kepercayaan yang diyakini oleh orang bali, yaitu hal-hal yang terjadi di dunia ini selalu berpasangan, sebagai contoh ada orang baik dan ada juga orang jahat, ada kematian tapi ada juga bayi yang baru lahir, atau pemahaman lebih sederhananya yaitu ada warna hitam ada juga warna putih, jadi apapun yang terjadi dalam kehidupan manusia selalu berjalan dengan seimbang, jadi ritual meminum arak bagi orang yang mengarak ogoh-ogoh di anggap sebagai perwakilan dari sifat buruk yang ada di dalam diri manusia.

Bahwa beban dari berat yang mereka gendong adalah sebuah sifat negatif, seperti cerminan sifat-sifat raksasa, ketika manusia menyadari hal ini, mereka tidak akan menahan elemen-elemen ini sendirinya, dan membiarkan elemen ini menjadi tiada seperti abu dan debu yang tertiup angin. Sehingga biasanya, secara tradisional, di akhir pengarakan ogoh-ogoh, masyarakat akan membakar figur raksasa ini, boleh jadi dikatakan membakar (membiarkan terbakar habis) sifat-sifat yang seperti si raksasa.Ketika semua beban akan sifat-sifat negatif yang selama ini mengambil (memboroskan) begitu banyak energi kehidupan seseorang, maka seseorang akan siap memulai sebuah saat yang baru, ketika segalanya menjadi hening, masyarakat diajak untuk siap memasuki dan memaknai Nyepi dengan sebuah daya hidup yang sepenuhnya baru dan berharap menemukan makna kehidupan yang sesungguhnya bagi dirinya dan segenap semesta.

2.1.3 Fungsi dan Makna Ogoh-Ogoh

          Ogoh-ogoh melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta,dan waktu yang maha dasyat,kekuatan itu dapat di bagi dua,pertama kekuatan bhuana agung,yang artinya kekuatan alam raya,dan kedua adalah kekuatan Bhuana alit yang beartikekuatan dalam diri manusia.kedua kekuatan ini dapat digunakan untuk menghancurkan atau membuat dunia bertambah indah. Jadi dari kesimpulan diatas kita bisa mengambil kesimpulan singkat bahwa diatas kekuatan manusia ada kekautan yang lebih besar yaitu kekuatan alan semesta oleh karena itu manusia harus menghargai dan menghormatinya,alam semesta bisa kita ambil contoh kecil yaitu bumi,planet tempat kita tinggal,bila kita tidak menghargai dan menghormati dan terus merusak makasuatau saat bumi kita akan

mendatangkan musibah bagi semua makhluk hidup yang memiliki kehidupan diatasnya.walaupun upacara ogoh ogoh sudah dilaksanakan oleh umat hindudi bali berabad-abad lamanya,tapi makna yang terkandung di dalam upacara tersebut dapat berlaku sepanjang masa.perhormatan terhadap alam semesta tidak tefrkecuali bumi tempat kita hidup sekarang ini bila tidak dirawat atau dihargai maka akan menimbulkan bencana bagi kita,sebagai contoh saat ini kita sering mendengar istilah glbal warming,yang mana hal tersebut disebabkan oleh manusia sendiri yang terus mengeploitasi dan merusak alam di sekitar kita ,mamnusia hanya berfikir untuk mengambil hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan kita,tapi kita tidak memikirkan apa yang akan terjadi bagi bumi dan makhluk-makhluk hidup lainnya yang ada di muka bumi,sehingga suhu di bumi mulai memanas dan menimbulkan perubahan-perubahan yang tidak bisa kita prediksi dan yang pasti memiliki akibat yang sangat buruk dan merugikan bagi makhluk hidup yang ada di bumi kita swendiri.makna dari upacara ogoh-ogoh itulah bila kita pahami akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup makhlup yang ada di muka bumi ini,dan upaccara itu dengan makna yang terkandung di dalamnya sudah dimengerti dan di laksanakan oleh umat hindu di bali dari jaman dahulu kala,sebelum bumi mengalami kerusakan seperti sekarang ini. Ogoh-ogoh di bali bisa kita ambil persamaan dengan ondel-ondel di Jakarta secara bentuk fisik,ogoh-ogoh dan ondel-ondel memiliki persamaan dalam bentuk fisik,yaitu berupa benda yang berbentuk makhluk hidup atau manusia pada umumnya. Jika ondel-ondel mayoritas lebih berbentuk manusia atau boneka manusia dalam bentuk yang lucu atau menghibur,berbeda dengan ogoh-ogoh di bali yang mayoritas berbentuk makhluk yang menyeramkan walau memiliki fisik seperti manusia secara umumnya. Ogoh-ogoh dibuat dengan sosok yang menyeramkan bukannya tanpa sebab,karena

masyarakat bali memiliki persepsi bahwa ogoh-ogoh mempresentasikan sifat jelek atau buruk yang ada di dalam diri manusia,oleh kerena iti masyarakat bali membuat ogoh-ogoh sebelum hari raya nyepi, dimana mereka akan melaksanakan seperti tapabrata selama hari nyepi,maka setelah ogoh-ogoh selesai di buat dan dilanjutkan dengan diarak atau di bawa berkeliling kota atau desa,waktu untuk mengarak ogoh-ogoh pada sore hari disebut Pangrupukan setelah itu ogoh-ogoh wajib dibakar sebagai symbol telah hilangnya sifat jelek atau buruk di dalam diri manusia,sehingga mereka siap melakukan tapabrata pada hari raya nyepi keesok harinya. Hari raya nyepi di bali merupakan salah satu hari raya yang sangat penting di bali,dimana mereka di wajibkan untuk merenungkan segala perbuatan mereka selama satu hari penuh,seperti bersemedi atau melakukan tapabhrata selama satu hari penuh,mungkin di agama islam kita mengenal dengan istilah tafakur, sebelum masyarakat bali melaksanakan nyepi penting untuk mereka untuk mengusir roh-roh jahat yang akan menhgganggu proses meditasi atau perenungan mereka,baik yang berasal dari luar ataupun dari dalam diri kita sendiri. dalam hari nyepi bila saatnya tiba.walaupun roh-roh jahat bersifat mengganggu d tapi masyarakat bali sangat percaya bahwa alam terdiri dari hal yang baik dan buruk,menciptakan dan menghancurkan,ada hitam ada juga putih, jadi segala sesuatu di alam selalun hidup dan berjalan berdampingan,ujadi walaupun roh jahat bersifat mengganggutetapi mereka tetap menghormatinya karena itu merupakan bagian dari alam semesta ini,jadi mereka membuat ogoh-ogoh dengan bentuk menyeramkanpun bukan bermaksud untuk menghina tapi lebih ikepada menghormati keberadaan dari roh atau pengaruh jahat yang ada di alam ini Sebelum memulai pawai ogoh-ogoh para peserta upacara atau pawai biasanya melakukan minum-minuman keras traditional yang dikenal dengan nama arak,mabuk karena minum arak di bali bukan sesuatu

yang dilarang malah itu adalah hal yang dianjurkan oleh agama mereka,sebagqaimana kita tahu masyrakat bali yang mayoritas beragama hindu memiliki banyak sekali Dewa,begitu pula prilaku yang jahat mereka memiliki dewa untuk hal tersebut,yaitu Dewa atau Batara Kala.sebenarnya hal ini dapat memberikan sedikit gambaran mengenai kepercayaan yang diyakini oleh orang bali,yaitu hal-hal yang terjadi di dunia ini selalu berpasangan,sebagai contoh ada orang baik dan ada juga orang jahat,ada kematian tapi ada juga bayi yang baru lahir.atau pemahaman lebih sederhananya yaitu ada warna hitam ada juga warna putih,jadi apapun yang terjadi dalam kehidupan manusia selalu berjalan dengan seimbang.jadi ritual meminum arak bagi orang yang mengarak ogoh-ogoh di anggap sebagai perwakilan dari sifat buruk yang ada di dalam diri manusia danakan dihilangkan bersamaan dengan dibakarnya ogoh-ogoh. Hampir semua ogoh-ogoh di buat dengan wajah yang mengerikan seperti wajah setan-setan di film horror made in Indonesia,atau wajah manusia yang sudah terkenal karena perbuatan jahatnya,seperti ogoh-ogoh berwajah osama bin laden ,george bush dan beberapa wajah koruptor di Indonesia,untuk hal ini saya sangat setuju,seharusnya dimasukan ke sqalah satu pasal di undang-undang anti korupsi,pasti merupakan salah satu syok theraphy yang sangat ampuh,karena selain diri sendiri tapi keluarga dan teman-temannyapun ikut malu , seperti di cina para koruptor di pajang di lapangan dengan baju bertulisan koruptor dan di perlihatkan di lapangan pusat kota untuk dijadikan tontonan,jadi secara konsep hamper sama dengan ogoh-ogoh yang diarak keliling kota

Sumber: Koran “BALIPOST”

BUDIDAYA JANGKRIK

 BUDIDAYA JANGKRIK

 jangkrikLATAR BELAKANG

Jangkrik merupakan salah satu jenis serangga darat yang sudah di Budidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Bali. Budidaya jangkrik berkembang pesat dikarenakan :

1) Dapat di Budidayakan di lahan dan yang terbatas dengan padat tebar tinggi,

2) Teknologi Budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,

3) Pemasarannya relatif mudah dan

4) Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.

Budidaya Jangkrik dapat dilakukan di areal indoor. Namun bila Budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan Budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat. Budidaya jangkrik, baik kegiatan pembibitan maupun pembesaran dapat dilakukan di box triplex berukuran 60 cm x 120 cm.

Jangkrik sampai saat ini masih dianggap sebagai salah satu jenis hama tanaman pertanian karena sering merusak berbagai jenis tanaman diladang ataupun disawah, terutama tanaman yang masih muda atau bibit. walaupun dianggap sebagai hama, namun jangkrikbanyak dicari orang untuk pakan binatang piaraan, misalnya untuk pakan burung berkicau (ocehan), ikan arwana, ikan oscar dan lain-lain. Berapapun jumlah jangkrik yang dijajakan dipasar-pasar burung atau pasar unggas selalu habis terjual. Konon, jangkrik dapat juga digunakan untuk bahan obat-obatan.

Dengan meningkatnya permintaan jangkrik, maka usaha ternak jangkrik jelas memiliki prospek yang sangat baik. Oleh karena itu, usaha ternak jangkrik perlu dikembangkan dan dimasyarakatkan. Usaha ternak jangkrik yang dikelola secara profesional pasti dapat mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi para peternak. Disamping mendatangkan keuntungan meterial yang cukup besar, usaha ternak jangkrik juga dapat menjadi wahana untuk pelestarian lingkungan hidup kita.
            Jangkrik termasuk binatang malam yang umumnya hidup ditanah persawahan, perkebunan, dan di tempat-tempat terlindung lainnya seperti dibawah bebatuan atau reruntuhan dahan-dahan dan daun kering dihutan. Makanan utama jangkrik adalah dedaunan, umbi-umbian, dan sayur-sayuran yang tumbuh disawah/tegalan, disemak-semak atau dihutan-hutan yang merupakan habitatnya untuk berkembang biak.

JENIS-JENIS JANGKRIK

Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia. Jenis yang banyak dibudidayakan pada saat ini adalah Gryllus Mitratus dan Gryllus testaclus atau yang sering di sebut dengan jangkrik kalung ( genggong ) dan jangkrik alam ( seliring ) , untuk pakan ikan dan burung. Kedua jenis ini dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya, dimana Gryllus Mitratus wipositor-nya lebih pendek disamping itu Gryllus Mitratus mempunyai garis putih pada pinggir sayap punggung, serta penampilannya yang tenang.

  1. JANGKRIK KALUNG ( GENGGONG )

jenis ini kebanyakan dibudidaya di pulau jawa,secara fisik berwarna hitam ada juga yang bergaris garis kuning di bagian punggungnya.

  1. masa pembesaran 25 hari bisa dipanen dan dijual ke agen.
  1. fisik dan daya tahan kurang jika dibanding dengan jenis selering.
  1. harga  lebih murah kegunaan untuk jenis burung kicau terntu, pakan ikan, umpan pancing, bahan dasar obat – obatan dan untuk pakan tokek (biasanya penangkar tokek lebih suka jenis kalung).
  2. Kadar protein yang terkandung dalam jangkrik ini sangat tinggi bahkan melebihi kadar protein pada udang atau seafood.

terdapat berbagai macam kandungan baik di dalam tubuh jangkrik kalung, adanya kandungan asam amino yang tinggi serta asam lemak omega – 3 dan omega – 6 , protein tinggi. Maka jangkrik sangat di munghkinkan untuk di manfaatkan sebagai bahan baku yang sangat  berkualitas tinggi baik untuk produk pangan serta pakan unggas dan ikan. adanya kandungan hormone-hormone steroid ( ekstrogen, progesterone dan testosterone ) serta protein kolagen, maka jangkrik kalung juga berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetik.

  1. JANGKRIK ALAM ( SELIRING )

jenis ini kebanyakan dibudidayakan di pulau sumatera,secara fisik warna agak hitam doft dan ada garis dipunggungnya satu garis saja.

  1. masa pembesaran lebih lama 30-35 hari .
  2. kegunaan untuk semua burung ocehan .
  3. fisik lebih kuat dan gesit .
  4. Harga lebih mahal 20% di banding jangkrik kalung

Jangkrik sangat mudah untuk di budidayakan, sehingga waktu yang di butuh kan tidak terlalu tersita untuk keluarga tercinta, modal yang di butuhkan pun di bilang sangat murah tidak perlu merogok kocek yang sangat mahal, berkisar antara 1 juta sampai dengan 5 juta rupiah.

 

  1. JANGKRIK SONTRANG

Jangkrik ini memliki bentuk yang unik baik dari suara maupun tubuh yang berbeda dengan jangkrik yg lain, dimana jangkrik ini sering di sebut dengan Jangkrik kejeget.

  1. JANGKRIK KALIAN

Jangkrik ini merupakan jangkrik yang memiliki fostur tubuh yang paling besar dibandingkan jangkrik yang lainnya. Biasanya di pertunjukkan dalam ajang sabung jangkrik, berbeda pula tempat yang digunakan yaitu di tempatkan di atas pasir dengan arena yang khusus tanpa menggunaakan bambu sebagai arena, dengan ukuran 30 cm x 10 cm

SIKLUS HIDUP JANGKRIK

            Tubuh jangkrik berbentuk pipih dan berwarna gelap hampir menyerupai tanah, sehingga seekor jangkrik hampir tidak tampak jika berada diatas tanah. Pada dasarnya, struktur tubuh beberapa jenis jangkrik sama, walaupun ukuran jangkrik dewasa sangat bervariasi. Hampir semua jenis jangkrikmemiliki antena yang terkadang lebih panjang daripada tubuhnya, yaitu sepasang sungut peraba yang terletak dikepala yang berfungsi sebagai indra penciuman.

 
 
Siklus Hidup Jangkrik Kalung Hari  
  1. Telur Jangkrik Menetas
1 – 3  
  1. Anakan Jangkrik
1 – 15  
  1. Jangkrik Muda
15 – 25  
  1. Jangkrik Dewasa
25 – 30  
  1. Jangkrik Dewasa Birahi
30 – 35  
  1. Jangkrik Bertelur
35 – 50  
 

 

MAKANAN JANGKRIK

            Nasi Putih 5 butir, kacang merah yang sudah sirebus, bunga kamboja yang di rebus (kukus), bunga meduri, sebagai dopping jangkrik perlu diperhatikan beberapa macam jenis dopping yaitu

  1. Tawon yang berkelahi dihari kramat ( Kajeng Kliwon).
  2. Tawon yang berkelahi diambil dan dijadikan sadek.
  3. Semut megat jalan.
  4. Ular majuluk.
  5. Kelabang majuluk.
  6. Lindung pasing ( belut laut).
  7. Hati anjing.
  8. Hati bebek.
  9. Sadek yang paling kuat dipercaya oleh para pesabung. Yaitu sadek teli bulbul, yang di racik oleh janda yang menikah 3x.

 

PENEMPATAN JANGKRIK

            Penempatan jangkrik Kalian dengan Jangkrik Biasa penempatannya sama dengan menggunakan bungbung yang terbuat dari bambu yang diberi ventilasi sebagai keluar masuknya udara.

 

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JANGKRIK

 

KELEBIHAN

1. Masih tingginya permintaan pasar terhadap Jangkrik terlihat dari mahalnya harga  jangkrik di pasar.

2. Masih impornya jangkrik di Kota besar terutama jangkrik dari luar kota

3. Murahnya harga pekerja dan Bangunan di wilayah Pedesaan.

4. Bagi orang Bali percaya dengan adanya sugesti ( Mitos ) dimana untuk mendapatkan jangkrik yang bagus tanpa tanding memerlukan beberapa sarana berupa sesajen yang berpeluang besar memiliki kekuatan yang luarbiasa pada jangkrik itu sendiri.

      KEKURANGAN

1. Jauhnya jarak penjualanruang kesempatan yang tersedia

2.  Banyaknya penjual jangkrik di pasar burung maupun kios menjadi nilai tambah karena berarti jangkrijk masih mudah dalam pemasaran.

3. Belum banyaknya pengembangan hasil produk pakan berbahan dasar Jangkrik menjadi wilayah olah sendiri.

4.   Ancaman dan penanggulangannyaHujan menjadi ancaman besar terhadap segala jenis peternakan tidak terkecuali Jangkrik.

  1. Hama seperti Cicak dan semut menjadi penting untuk di khawatirkan karena dapat menurunkan jumlah produksi. Untuk itu kami menanggulanginya dari membuat penyangga hingga mengadakan jebakan guna mengurangi jumlah kerugian yang dihasilkan karena kemungkinan terserang oleh hama ini.
  2. Hindari minyak, jeruk, dan semut.

MEDIA ADUAN

            Sabung merupakan media tontonan dan hiburan rakyat. unik sekali kalau di simak tidak hanya ayam, domba, anjing yang diadu melainkan jangkrik sebagai media. pertama kebugaran fisik maupun gigi yang diperhatikan yang sudah disepakati oleh kedua pihak, jika jangkrik lari atau mati maka dinyatakan kalah, dan sarana yang dipergunakan sangat sederhana yaitu belah bambu yang berukuran 30cm, yang disebut petulangan.

Nara Sumber   : I Ketut Sudiantara

Alamat                        : Br. Kemuda, Desa Pura Ayu, Kec. Abang, Kab. Karangasem.

JOGED BUMBUNG

JOGED BUMBUNG

joged

 Joged bumbung merupakan tampilan pamungkas yang sangat menghibur. Tarian pergaulan khas bali ini mirip dengan “ngibing” atau dikenal juga dengan nama “tayuban”. Penari akan mendekati penonton dan menariknya denga selendang menemaninya ke atas panggung. Jika klop jadilah joged bumbung yang menghibur.

Menurut pemandu, joged bumbung bdulunya berasal dari tradisi khas petani saat panen. Begitu gembiranya para petani saat panen raya, maka mereka mengekar joged bumbung yang demikian meriah. Karena merupakan tari pergaulan yang melibatkan penonton, maka diperlukan seorang penari yang betul-betul lincah dan gesit. Bisa loncat sana sini dengan ringan sambil mengimbaskan kipas.

Ciri lain penari joged adalah harus punya”egol” yang luwes. Egol adalah gerakan dasar dari penari joged. Utuk itu diperlukan postur dan bentuk tubuh yang proporsional agar bisa jadi penari joged yang baik. Tak heran, siang itu tiga penari jegeg (cantik) yang tampil punya leher jenjang dan dada yang membusung serta pantat yang tidak terlalu besar. Sungguh tarian bali yang indah selain pendet dan legong serta janger.

GAMELAN

            Gamelan ini termasuk barungan madya, yaitu sebuah barungan gambelan yang dipergunaka untuk mengiringi tari joged bumbung, sebuah tari pergaulan di bali yang dibawakan oleh seorang penari remaja putri yang pada bagian tarinya mengundang penonton untuk menari bersama (ngibing). Gamelan joged bumbung sering kali juga disebut gamelan gegrantantangan, karena instrument pokoknya terdiri dari tingklik bambu berbentuk gerantang (semacam tabung). Gamelan ini berlaras slendro lima nadas (sama seperti gender wayang). Dan untuk memainkan instrument gerantang penabuh memakai 2 panggul, yang kanan memainkan kakembangan (ornamentasi), sedangkan yang kiri memainkan melodi pokok.

Instrumentasi gamelan joged bumbung pada umumnya terdiri dari :

  1. 4 buah gerantang besar
  2. 4 buah gerantang kecil
  3. 1 buah gong kemodong
  4. 1 buah kleneng
  5. 1 pangkon ricik
  6. 1 buah kendang(berukuran sedang)
  7. 1 buah tawa-tawa
  8. 1 buah suling

Di beberapa tempat gamelan joged bumbung juga di lengkapi dengan beberapa kepyak (sepasang tabung bambu yang pecah) dan juga reyong. Mengenai repertorie gamelan jogged bumbung diambil dari lagu-lagu rakyat, tabuh-tabuh gong kebyar, lagu-lagu pop dan gegandrangan ( pengiring tarian bersama antara penari dan pengibing).

BEBERAPA MACAM TARIAN JOGED

Merupakan tari pergaulan yang sangat popular di bali, tari ini memiliki pola gerak yang agak bebas, lincah dan dinamis, yang diambil dari legong maupun kekebyaran dan dibawakan secara improvisatif. Biasanya dipentaskan pada musim sehabis panen, hari raya, dan hari penting lainnya. Tari joged ini merupakan tarian berpasangan, laki-laki dan perempuan dengan mengundang partisipasi penonton.

Tari joged mempunyai banyak macam, antara lain :

  1. Joged bumbung : Tari joged yang diirinmgi dengan gamelan tingklik bambu berlaras slendro yang disebut granting atau gamelan gegrantangan. Tarian ini muncul pada tahun 1946 di bali utara dan kini joged bumbung dapat dijumpai hampir di semua desa dan merupakan jenis tari joged yang paling popular di bali.
  2. Joged pingitan : Jenis joged yang dalam pementasannya membawakan suatu lakon dan diiringi dengan gamelan tingklik bambu yang berlasar pelog, yang disebut gambelan joged pingitan. Disebut joged pingitan karena di dalam pementasan tarian ini ada bagian-bagian yang dilarang (dipingit) yaitu pengibing hanya bisa menari untuk dapat mengimbangi gerak tari yang ditimbulkan oleh penari joged dan tidak boleh menyentuh penarinya. Berdasarkan data-data yang ada, joged ini muncul di bali sekitar tahun 1884. Semua adalah tarian hiburan bagi raja yang konon penari-penarinya adalah para selir.
  3. Joged gebyog : Jenis tari joged yang diiringi dengan bumbung gebyog yang ritmis berlaras slendro dan hanya terdapat didaerah bali bagian barat (daerah jembrana).
  4. Joged gandrung : Merupakan tari pergaulan yang penarinya laki-laki berhias dan berpakaian wanita, serta diiringi dengan seperangkat gambelan tingklik yang terbuat dari bambu yang berlaras pelog. Semula penari gandrung ini lelaki meda usia berpasar tampan namun sekarang gandrung sudah ditarikan oleh penari wanita. Gandrung hanya dapat ditemukan di beberapa desa di gianyar, badung dan denpasar.

Sumber : buku seni tari bali

banjar bhuana sari

BANJAR BHUANA SARI

 Untitled

Saya akan menjelaskan sedikit tentang asal usul terbentuknya banjar Bhuana Sari. Banjar Bhuana Sari ini terbentuk pada tanggal 13 Desember 1993. Banjar Bhuana Sari beralamat di jalan Nangka Gang 5. Warga banjar Bhuana Sari ini sebagiaan besar merupakan penduduk pendatang dari berbagai daerah, seperti : Tabanan, Bangli dan Karangasem. Tetapi anggota banjar kebanyakan berasal dari Kabupaten Karangasem. Banjar saya ini dinamakan banjar Bhuana Sari, karena dulunya di lihat dari penduduk atau warga banjar itu yang sebagian besar dari luar atau pendatang. Bhuana yang berarti alam semesta yang luas dan megah, dan sari yang berarti isi dari pada alam tersebut. Jadi dapat diartikan bahwa nama Bhuana Sari ini berarti alam yang besar atau agung beserta isinya. Perumpamaan ini juga sejalana dengan keberadaan dari banjar saya ini. Dimana banjar yang dalam kehidupan masyarakat Bali dijadikan tempat berkumpulnya masyarakat dalam satu wilayah tertentu ini, mampu menjadi wadah untuk berorganisasi, bersosialisasi dan mengenal warga lain ini terbukti mampu mengumpulkan orang-orang terutama pendatang untuk bersama-sama membangun lingkungan sekitar menjadi lebih baik.

Banjar Bhuana Sari terdiri dari 15 tempek, dimana keseluruhan kepala keluarga (KK) yang berada dalam banjar ini sejumlah… KK. Berperan sebagai Kelian Adat yang membawahi segala urusan adat yang ada di banjar ini adalah Bapak I Nengah Sudarta dan menjabat sebagai Kelian Dinas yang membawahi seluruh urusan administrasi warga banjar serta urusan kedinasan lainya yang menyangkut kesejahteraan warga banjar dipimpin oleh Bapak I Ketut Nadha, Sh. Seperti halnya banjar lainnya di Bali, Banjar Bhuana Sari juga memiliki organisai-organisai yang wajib dimiliki oleh setiap banjar yang ada di Bali. Organisasi ibu-ibu PKK yang bernama PKK Nari Bhuana yang bergerak dibidang kesejahteraan rumah tangga warga banjar dan urusan adat keagamaan. Selain organisasi ibu-ibu PKK, terdapat pula organisasi kepemudaan atau Sekeha Truna-Truni (STT) Yowana Hita Dharma yang berperan aktif mengakomodasi kreativitas pemuda-pemudi yang ada di Banjar Bhuana Sari. Terdapat pula Taman Kanak-kanak (TK) Bhuana Sari yang memfasilitasi kebutuhan edukasi dari anak-anak usia dini untuk diperkenalkan pendidikan sedini mungkin. Kegiatan yang berlangsung di Banjar Bhuana Sari ini tidak hanya kegiatan formal saja tetapi dipadati juga dengan aktivitas adat dan seni budaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa sekhe gong dan sekehe shanti yang dimana anggotanya semua berasal dari warga banjar sendiri.

Sekehe gong Dewasa yang diberi nama Githa Bhuana merupakan sekehe gong yang beranggotakan remaja putra hingga dewasa, sekehe ini juga sudah memiliki struktur organisasi, sistem pendanaan, dan jadwal yang jelas. Kemudian ada sekehe gong ibu-ibu PKK Githa Nari Bhuana, anak-anak warga banjar juga diberikan kesempatan untuk mempelajari seni karawitan Bali yang dimana mereka dibentuk dalam satu sekehe yang diberi nama sekehe gong anak-anak Kumara Yowana. Tidak ketinggalan, warga banjar yang tertarik mempelajari dharma githa berupa sekar alit, sekar madya dan sekar agung juga memiliki wadahnya sendiri yakni sekehe shanti Bhuana Githa. Anggota dari sekehe shanti tersebut merupakan warga banjar dari lintas generasi usia yakni dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Keseriusan semua warga banjar dan aparat terkait untuk pelestasrian kebudayaan ini, membuat seluruh sekehe yang ada di Banjar Bhuana Sari sering mengikuti perlombaan, dan tampil sebagai pengisi acara di berbagai acara baik festival kebudayaan dan acara lainnya. Adapun beberapa pengalaman dan prestasi yang diraih oleh sekehe yang ada di banjar ini antara lain: Juara II Lomba Gong Kebyar ibu-ibu PKK se-Kota Denpasar tahun 2010, Juara II Tari Margapati serangkaian Lomba Gong Kebyar ibu-ibu PKK se-Kota Denpasar tahun 2010 dengan penata tari Bapak I Ketut Merta. Tidak hanya para ibu-ibu PKK yang mendapatkan penghargaan tetapi juga sekeha gong dewasa Githa Bhuana, berhasil meraih Juara I Lomba Mekendang Tunggal se-Kota Denpasar 2013 yang berhak memenagkan Piala Tetap dan Piala Bergilir Wali Kota Denpasar, dalam Fesivas Seni Budaya Denpasar 2013 juga meraih Juara I Lomba Mekendang Tunggal yang diwakili oleh salah satu anggota sekehe atas nama I Kadek Suryantara Asmara Putra.

Tidak hanya berprestasi dalam seni karawitan saja, prestasi lainnya juga berhasil ditorehkan oleh sekehe shanty Bhuana Gita, dalam Lomba Utsawa Dharma Githa antar Kecamatan se-Kota Denpasar 2011. Dalam kompetisi tersebut banjar Bhuana Sari berhasil mengirimkan wakil-wakil terbaiknya untuk menempati Juara I Lomba Utsawa Dharma Githa Tingkat Dewasa yang di wakili oleh I Gede Susila Arsana Putra, Juara I  Lomba Utsawa Dharma Githa Tingkat Remaja yang di wakili oleh I Kadek Suryantara Asmara Putra dan Ni Putu Desi Sintya Dewi, serta Juara Harapan I Lomba Utsawa Dharma Githa Tingkat Anak-anak yang di wakili oleh Ni Komang Suryantari. Dari berbagai macam kegiatan pelestarian budaya yang diikuti oleh sekehe yang ada di Banjar Bhuana Sari, semoga dapat menjadi acuan bagi Banjar Bhuana Sari untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan antar warga banjar sehingga dapat mencapai tujuan  dan prestasi yang lebih baik lagi.