I Nyoman Artayasa

Desain Interior

FSRD ISI Denpasar

Abstrak

Sebuah perancangan interior diwujudkan untuk memecahkan masalah manusia berkaitan penampungan aktivitas dalam ruang, guna tercapainya kenyamanan keamanan, efektifitas dan peningkatan produktivitas yang sesuai dengan karakter manusia dan budayanya. Manusia adalah titik tolak dalam sebuah perancangan interior, manusia merupakan tokoh utamanya, sehingga harus mendapatkan perhatian khusus, kepadanya segala sesuatu yang berhubungan dengan perancangan dikonfirmasikan untuk di aktualisasikan pada sebuah perencanaan ruang. Hal ini disebabkan karena manusialah yang akan mempergunakan dan beraktivitas di ruang tersebut. Segala kegiatan atau aktivitas manusia tersebut beragam sifatnya sesuai dengan waktu dan tempat yang juga dibatasi oleh norma dan cita-rasa serta posisi dan peranan. Demikian pula aktivitas dalam rumah tinggal sanga beragam siafatnya tergantung dari siapa pelaku aktivitas, waktu pelaksanaan, tempat, seberapa sering dan besar aktifitas tersebut diaksanakan. Salah satu aktivitas yang memiliki ciri khusus yang dilaksanakan dalam suatu rumah tinggal adalah aktivitas pemenuhan kebutuhan hidup berupa pangan yaitu masak-memasak yang dilaksanakan di dapur. Kegiatan memasak merupakan kegiatan rutin setiap hari dilaksanakan, yang dilakukan sejak pagi hari hingga pada malam hari, mulai menyiapkan sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Kegiatan ini diperkirakan memakan waktu sekitar delapan jam sehari. Waktu terbanyak yang dihabiskan oleh wanita antara pukul 700 sampai 1900 adalah 378 menit  terletak di ruang dapur. Aktivitas masak memasak dapat dikatagorikan pekerjaan setengah dan merupakan pekerjaan yang melelahkan. Jika diurutkan kegiatan masak-memasak di dapur terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu persiapan, pencucian dan memasak. Dari ketiga kegiatan tersebut dapat dikebangkan lagi menjadi: meracik, mencuci, mencampur/memberi bumbu, memasak, siap dimakan, mencuci dan menyimpan. Biasanya aktivitas itu diasosiasikan dengan fasilitas yang mewadahinya seperti: meja racik, tempat cuci alat dapur, meja tungku masak, meja tempat penyajian makanan. Namun demikian tidak seluruh aktivitas dapat dituangkan atau dapat diasosiasikan dalam bentuk fasilitas. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar seluruh aktivitas di ruang dapur dapat ditampung dalam suatu fasilitas yaitu dengan memperhatikan kegiatan yang dilaksanakan dengan cermat dan memperhatikan sosial dan budaya penghuninya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif di mana pada tahun pertama akan mengungkap aktivitas tradisional pada areal dapur tradisonla. Tahun kedua akan dianalisis dan disimpulkan aktivitas-aktivitas yang perlu di tampung dalam sebuah dapur tradisional Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas apa saja yang sesungguhnya layak untuk ditampung menjadi sebuah fasilitas yang layak sehingga tercipta sebuah interior dapur yang aman dan nyaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

Kata kunci: aktivitas, dapur