Babad Bali – Wayang Wong

SENI DRAMA DAN TARI

Wayang Wong

»Seni Drama-tari «

Wayang Wong pada dasarnya adalah seni pertunjukan topeng dan perwayangan dengan pelaku-pelaku manusia atau orang (wong). Dalam membawakan tokoh-tokoh yang dimainkan, semua penari berdialog, semua tokoh utama memakai bahasa Kawi sedangkan para punakawan memakai bahasa Bali. Pada beberapa bagian pertunjukan, para penari juga menyanyi dengan menampilkan bait – bait penting dari Kakawin.

Di Bali ada dua Jenis Wayang Wong, yaitu Wayang Wong Ramayana, dan Wayang Wong Parwa. Wayang Wong Ramayana kemudian disebut Wayang Wong saja, ialah dramatari perwayangan yang hanya mengambil lakon dari wira carita Ramayana. Hampir semua penari mengenakan topeng. Diiringi dengan gamelan Batel Wayang yang berlaras Slendro.

Terdapat di desa-desa:

Mas, Telepud, Den Tiyis (Gianyar),

Marga, Apuan, Tunjuk, Klating (Tabanan),

Sulahan (Bangli),

Wates Tengah (Karangasem),

Bualu (Badung),

Prancak, Batuagung (Jembrana)

Wayang Wong Parwa yang biasa disebut Parwa yakni dramatari wayang wong yang mengambil lakon wira carita Mahabrata (Asta Dasa Parwa). Para penarinya umumnya tidak mengenakan topeng, kecuali para punakawan, seperti Malen, Merdah, Sanggut, Delem. Diiringi gamelan Batel Wayang yang berlaras Slendro. Parwa terdapat di desa-desa:

Sukawati, Teges, Pujung (Gianyar)

Blahkiuh (Badung).

Sumber: Team Survey ASTI [Kembali 1 langkah] [Kembali ke atas]

© Yayasan Bali Galang. All rights reserved.

melaluiBabad Bali – Wayang Wong.

Comments are closed.