sejarah gong kebyar di banjar pengembungan batubulan

Sejarah gambelan gong kebyar/gong duwe di banjar pengembungan batubulan

DEFINISI.
Gong Kebyar adalah sebuah barungan baru. Sesuai dengan nama yang diberikan kepada barungan ini (Kebyar yang bermakna cepat, tiba-tiba dan keras) gamelan ini menghasilkan musik-musik keras dan dinamis. Gamelan ini dipakai untuk mengiringi tari-tarian atau memainkan tabuh-tabuhan instrumental.Secarafisik Gong Kebyar dalah pengembangan kemudian dari Gong Gede dengan pengurangan peranan, atau pengurangan beberapa buah instrumennya . Misalnya saja peranan trompong dalam Gong Gebyar dikurangi, bahkan pada tabuh-tabuh tertentu tidak dipakai sama sekali, gangsa jongkoknya yang berbilah 5 dirubah menjadi gangsa gantung berbilah 9 atau 10 . cengceng kopyak yang terdiri dari 4 sampai 6 pasang dirubah menjadi 1 atau 2 set cengceng kecil. Kendang yang semula dimainkan dengan memakai panggul diganti dengan pukulan tangan.
Gong Kebyar berlaras pelog lima nada dan kebanyakan instrumentnya memiliki 10 sampai 12 nada, karena konstruksi instrumennya yang lebih ringan jika dibandingkan dengan Gong Gede. Tabuh-tabuh Gong Kebyar lebih lincah dengan komposisi yang lebih bebas, hanya pada bagian-bagian tertentu saja hukum-hukum tabuh klasik masih dipergunakan, seperti TabuhPisan, TabuhDua, TabuhTelu dan sebagainya.
PERMASALAHAN
sejarah perkembangan gong kebyar di banjar Pengembungan Batubulan”?
Sejarah
Menurut informasi yang saya dapatkan tentang adanya gambelan gong kebyar di banjar pengembungan batubulan pertama kali bersumber dari petang salah satu pande pembuatan gambelan.
Menurut I wayan gador lahir tahun 1938 bulan dan tanggal nya tidak di ketahui.saya wawancarai pada 5 oktober 2013 Gambelan ini sudah ada sejak zaman kakeknya I wayan gador.
Di dpatnya gambelan ini hanya mengandalkan menjual jerami di tukang payuk dan (mensande)/ menggadai. Ada gung aji dari belang singapadu yang mempunyai banya ksawah di lingkungan banjar saya .sawahnyaitu di pinjamolehmasyarakatuntuk di gadaikepadapihak lain yang hasilny akemudian untuk pembelian gambelan pada saat itu dengan harga 150 uang kepeng. Setelah cukup untuk membeli gambelan di kembalikan lagip ada beliau.
Dari pembelian itu di dapatkanintrumen:
1. Gong lanangwadon
2. 1 kempur
3. 4 gangsedaun 10
4. 2gangse daun 7 (kantilan)
5. 1 buahugal
6. 2 buahcalung
7. 2 buahjegong
8. 1 buahkajar
9. 2 kendang lanang wadon
Padasaatitu di sebut sekehe bebarongan
Menurut I nyoman periksa umurnya tidak di ketahui namun lebihtua dari wayan gador sekitar 5 th salah satu sekehe gambelan tersebut yang sayawawancarai 5oktober 2012 sekehe gong duwe masih punya utang sekitar 150 uang kepeng di gung aji belang, namun beliau menganturkan saja biar ada persembahan (ayahan) dari beliau untuk mesyarakat sini. Informasi yang simpang siur saya dapatkan.Saya mengadu tentang pendapat I wayan gador kapada bliau .Beliau menyuruh saya mewawancarai I Nyoman Kenak Karena gambelan ini lama tinggal di rumahnya
Dari beberapa sumber yang saya dapatkan I Nyoman Kenak beliau yang lahir pada tahun 1955. Gambelan ini di beli oleh kakek beliau. Beliau menafsirkan 58 umur bliau + 25 jarak dengan orang tua + 25 jarak dengan kakek. = kurang lebih gambelan ini berumur 108 tahun.
Beliau menuturkan bahwa asal mula gambelan ini berasal dari petang sama dengan tanggapan I Wayan Gador. Namun di sini saya mendapatkan penjelasan yang rinci.
Bahwa gambelan ini di beli hanya 8 orang yang di propokatori oleh kakek bliau pada saat itu gembelan ini ditaruh di rumah beliau dengan waktu yang sangat lama.dahulunya keluarga inyoman kenak adalah keluarga yang mampu dan mempunyai lumbung padi yang sangat besar.
Awal pembelian gambelan ini di karenakan kekesalan masyarakat yang pada saat itu ada upacara ngaben di salah satu rumah warga keluarga ini menyewa gambelan di sekehe gong banjar lain yang ada dibatuulan, namun sekehe gong itu sombong gambelannya hanya di diamkan saja di tempat upacara dan tidak di mainkan, timbul rasa dengki dimasyarakat, karena situasi itu kakek I nyoman kenak dan 7 orang lainnya mepropokatiri pembelian gambelan ini, dananya banyak dari kakeknya I nyoman kenak, dan hasil dari penjualan jerami, dan mensande atau mengadai dari tanah milik gung aji belang yang ada di daerah batubulan,
Saat beliau menuturkan nama-nama 8 oarang yang propokatori pembelian gong duwe ini, hal yang tidak saya duga, beliau menangis, saya pun terdiam sejanak untuk memahami parasaan I nyoman kenak, setelah beberapa menit beliau saya tanyakan tentang kejadian saat beliau menangis, beliau mengatakan bahwa dirinya nyungsung, pada saat itu saya ragu2 meneliti gambelan ini karena saya tidak meminta izin kepada sesuwunan yang berada di gong tersebut, namun setelah itu beliau I nyoman kenak mengatakan bahwa tidak apa2 dan penelitian bisa di lanjutkan. saya tidak dapat sebutkan 7 orang lainnya yang mepropokatori pembelin gambelan ini di karenakan beliau hanya menyebutkan nama anak-anaknya atau cucu-cucunya bahkan ada juga yang hanya menunjukan rumahnya saja.
Sampai saat ini gambelan ini mengandung nilai2 magis yang sangat tinggi, masyarakat batubulan memuja gong tersebut yaitu sebuah gong lanang wadon, kempurnya sudah hilang karena sebulanya ada salah satu dari 8 oarag yang mempropokaori gambelan ini menghianat yaitu mencuri kempurnya dan dijual di daerah batubulan kangin(batunyang). Gong ini tidak pernah di pakai lagi dalam pementasan karena sudah mempunyai sepasang gong lanang wadon pengganti.

Semakin berjalannya waktu sekehe gambelan ini pun bertambah dan pada suatu saat gambelan ini di pindah kebanjar pengembungan . dan juga pernah ditaruh di banjar bungsu namun karena pada saat itu ada penjajahan dari kembali di pindahkan ke benjar pengembungan.di namai gong duwe karena anggota dari 8 orang membeli ini berasal dari 3 bnjar yaitu br. Tegaljaya ,br pengembungan.br bungsu . maka dariitu di sebut gong duwe ( gong milikbersama). Pada saat itu sekehe gong ini biasanya di sebut sekehe gong tegal jaya karena alas an apa saya kurang tahu.
Sampai saat ini sekehe ini masih tapi sangat jarang melakukan pementasan, namun gambelan ini sekarang sering dimainkan oleh sekehe gong banjar pengembungan. Atau bias dikatakan banjar pengembungan di suruh merawat gambelan gong duwe ini. Karena saat ini banjar tegal jaya dan bungsu sudah mempunyai barungan gong kebyar yang lengkap.
Pelitih yang pernahmelatih
– I bapak regug asal br. Denjalanbatubulan
– I bapak kuir br. Denjalan, batubulan
– I wayan gador br. Tegaljaya batubulan mater lelambatan
– I wayan suwece br. Tegaltamu batubulan materi (balet) sendratari Ramayana yang saat itu sudah mulai megambel di hotel.
Gambelan ini dulu sering di pakai untuk acara di hotel2 pada tahun 1988 sampai 1998 lengkap dengan penarinya pada saat itu meteri yang di pakai tari truna jaya , oleg, baris, legong dihotel seminyak, sanur dll
penambahan instrument trus dilakukan. Hingga kini menjadi sebuah gong kebyar yang lengkap apalagi sekarang sudah mempunyai pelawah yang baru . Gong ini masih sering di lakuan saat upacara keagamaan oleh sekehe gong banjar pengembungan
Bahkan gambelan gong duwe ini yang di bawakan oleh sekehe gong banjar pengembungan sudah pernah rekaman oleh aneka record yaitu lelambatan klasik yang saat ini sudah banyak beredar.
Demikian yang dapat saya teliti tentang perkembangan gong duwe di bnjar pengembugan batubulan jika ada teman atau masyarakat yang lebih tau tentang perkembangan gong duwe di banjar pengembungan saya mohon informasinya untuk menyemournakan tulisan ini, jika ada kata-kata yang salah mohon maaf sebesar-besarnya. Terima kasih
terimakasih