Mengenal Pengertian Dari Kebebasan Dan Tanggung Jawab

This post was written by adityaperdana on Mei 3, 2018
Posted Under: Tak Berkategori

2.1 Pengertian Kebebasan.

Bebas mengandung dua pengertian, yaitu ia mampu untuk menentukan diri sendiri, dan ia tidak di batasi oleh orang lain dalam kemungkinannya untuk menentukan diri itu.

 

Kebebasan pertama bersifat positif : sebagai suatu kemampuan yang ada pada manusia.

 

Kebebasan yang kedua bersifat negatif : sebagai tidak adanya pembatasan.

 

Kedua segi kebebasan itu perlu di bedakan, tetapi tidak dapat di pisahkan : kedua duanya merupakan satu kebebasan manusia.

 

2.2 Beberapa jenis kebebasan.

 

  1. Bebas untuk menentukan diri.

 

Binatang tidak menentukan sendiri kelakuannya, melainkan dikemudikan oleh dorongan-dorongan naluri dan pola-pola beraksi yang khas baginya. Terhadap perangsang dari luar binatang selalu beraksi tepat menurut struktur instingnya. Binatang tidak bebas.

Lain halnya manusia. Dalam bertindak, ia selalu mengambil suatu sikap. Sikap itu ditentukannya sendiri. Misalnya : meskipun ia lapar, ia mesti menentukan sendiri apakah sepotong pisang goreng di mejanya mau di makan sekarang, atau baru di makan kemudian apabila tamunya sudah duduk, atau tidak makan (karna sedang berpuasa). Terhadap dorongan instingnya sendiri, begitu pula terhadap segala rangsang dari luar, ia dapat dan malah harus mengambil sikap.

 

 

  1. Bebas dari pembatasan.

 

Bahwa kebebasan manusia tidak hanya tergantung dari dirinya sendiri, biasanya baru disadari apabila orang lain mau membatasinya. Misalnya kalau lapangan yang selalu di gunakan untuk bermain bola, pada suatu pagi di pagari oleh pemilik. Apakah dan sejauh mana kita dapat menentukan diri sendiri, tergantung dari sejauh mana orang lain membiarkan kita bebas. Maka kebebasan manusia juga berarti bahwa kemungkinan-kemungkinannya untuk bertindak tidak di di batasi oleh orang lain.

 

  1. Kebebasan fisik, kebebasan psikis, kebebasan normatif.

 

Bagaimana kemungkinan manusia untuk bertindak dapat di batasi oleh orang lain ?
Ada tiga cara : melalui paksaan fisik, melalui tekanan psikis, dan melalui larangan dan pewajiban.

 

  • Kebebasan fisik.

Kita bicara tentang kebebasan fisik apabila kemungkinan kita untuk bertindak tidak di batasi oleh paksaan fisik. Artinya, kita bebas untuk menggerakan anggota tubuh kita. Kebebasan fisik manusia di langgar oleh paksaan fisik, oleh pemerkosaan, oleh segala bentuk kekerasan fisik. Misalnya kalau kita ditahan, diborgol atau di siksa.

 

  • Kebebasan psikis.

Kita bicara tentang kebebasan psikis, apabila kita mampu untuk menentukan sendiri apa yang kita pikirkan dan apa yang kita kehendaki. Kebebasan psikis berbeda dengan kebebasan fisik tidak dapat secara langsung di langgar oleh orang lain. Meskipun tubuh kita di rantai, namun apa yang kita pikiran dalam hati tidak dapat di paksakan oleh orang lain.

 

  • Kebebasan normatif.

Cara ketiga untuk membatasi kebebasan orang lain adalah melalui larangan atau pewajiban. Orang yang terkena larangan dan tidak berada di bawah suatu keajiban adalah bebas dalam arti normatif : Normatif karena orang tidak berada di bawah sebuah norma yang mengharuskan dia untuk melakukan ini atau tidak melakukan itu.

 

2.3 Pengertian dari penentuan diri dan tanggung jawab.

           

Ruang kebebasan yang di berikan oleh masyarakat kepada kita harus diisi dengan sikap dan tindakan, Kita sendirilah yang menentukan sikap. Itulah tanggung jawab kita. Maka antara kebebasan dan tanggung jawab terdapat hubungan erat.

 

2.4 Bagian dari penentuan diri dan tanggung jawab.

 

Pertama : itu berarti keputusan dan tindakan yang kita ambil harus dipertanggung jawabkan sendiri. Kita tidak dapat melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.

 

Kedua : tidak setiap keputusan dapat disebut bertanggung jawab. Kita harus dapat mempertanggung jawabakannya terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang sebenarnya, terhadap tugas yang menjadi kewajiban kita, dan terhadap harapan orang lain. Jadi ruang kebebasan yang kita miliki tidak boleh diisi secara sewenang-wenang, melainkan harus diisi secara bermakna.

 

Ketiga : mari kita melihat apa yang terjadi apabila seseorang tidak bertanggung jawab. Tidak mau bertanggung jawab berarti : melihat apa yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya, apa yang paling bernilai, akan tetapi tidak melakukannya.

 

Mengapa ia tidak mau bertanggung jawab ?
Karena di rasakannya  terlalu berat : acuh tak acuh, malas dan tidak mau berusaha, tidak mau susah, takut bahaya. Dengan kata lain, orang yang menolak untuk bertanggung jawab mengalah terhadap dorongan dan hambatan yang di rasakannya.

 

Jadi orang yang tidak bertanggung jawab adalah orang yang lemah : ia mengalah terhadap segala macam perasaan. Ia tidak kuat untuk melakukan apa yang di nilainya sebagai tanggung jawabnya, karena ia malas, tidak suka susah, takut, lemah, emosi, sentimen atau di kuasai hawa nafsu.

Maka hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab dapat di rumuskan demikian : Makin seseorang tidak mau bertanggung jawab, makin sempit wawasannya dan makin lemah dia. Sempit karena ia hanya semakin memperhatikan kepentingan dan perasaannya sendiri daripada tanggung jawabnya. Lemah karena ia semakin tidak kuat untuk melakukan apa yang di nilainya sebagai tanggung jawabnya.

Dan sebaliknya : semakin ia bersedia untuk bertanggung jawab, semakin ia terbuka pada tantangan kehidupan zaman dan masyarakat, ia juga semakin kuat menentukan dirinya sendiri : hambatan-hambatan di luar dan di dalamnya semakin tidak dapat menghambatnya dalam penentuan diri. Apa yang dinilainya sebagai paling baik dan penting akan dilakukannya. Makin bertanggung jawab, makin ia bebas.

Comments are closed.