geguntangan di penataan bangli

This post was written by adimerdana on Juni 16, 2014
Posted Under: Tak Berkategori

PENGERTIAN GAMBELAN

Yang dimaksud dengan gambelan Geguntangan adalah suatu barungan yang ditentukan oleh adanya 2 buah instrumen yang sama yaitu instrumen guntang, dan kedua instrumen tersebut mempunyai tugas dan fungsi yang berlainan. Dua buah guntang itu adalah guntang alit sebagai mat dan guntang gong sebagai finalis. Geguntangan adalah gambelan yang tergolong gambelan madya, Kata gambelan geguntangan terdiri dari kata gambelan dan kata geguntangan.

Gambelan yang artinya seprangkat alat yang di sentuh sehingga menghasilkan bunyi yang di sebut dengan nada, dalam kehidupan sehari-hari gambelan juga di magsud dengan alat yang di mainkan oleh suatu kelompok cukup banyak maupun alat yang di mainkan secara individual, sebagian besar orang melakukan permainan gambelan secara berkelompok jarang orang memainkan gambelan secara individual (sendiri) kecuali garapan itu memang sengaja di buat agar mempunyai kesan yang berbeda dari permainan gambelan yang lainnya. Beberapa orang juga mengatakan bahwa gambelan itu adalah alat atau benda yang di pegang/gambel ( bahasa Bali halus yang artinya memegang), jadi gambelan artinya alat yang di pegang ketika dipukul,disentuh akan menghasilkan suatu bunyi yang di sebut dengan nada (alat instrumental).

fungsi gambelan

Gambelan selain sebagai musik Bali yang banyak jenis merupakan suatu kesatuan bebarungan gambelan yang besifat kompleks yang mendukung kesatuan seni Bali.gambelan juga sebagai unsure pendidikan dimana suatu alat yang memiliki nada-nada yang telah di tentukan yang mengahasilkan suatu melodi yang bis di notasikan, yang kemudian di kembangkan menjadi suatu dasar karawitan Bali.

Gambelan sebagai pelaksanaan agama dan adat

Gambelan dalam upacara yadnya sangatlah penting untuk mengiringi upacara yandnya, sebagai sarana pengebaktian umatnya untuk untuk membawakan suasana tenang, megah, kesucian, cemerlang, dan keagungan dalam dalam suasana persembahyangan. Gambelan juga berfungsi mendekatkan diri kepada tuhan sesuai tempat dan fungsinya, gambelan memiliki nilai sacral dan religius yang memiliki arti suci, sakti, angker,( super natural power) yang memiliki kekuatan lebih. Kepercayaan dalam bentuk yadnya akan mendapat sesuatu religious masyarakat tertentu.

Gambelan sebagai pengiring tarian

 gambelan sangatlah erat hubungannya dengan tari-tarian gending-gending yang mengiringi tarian membawakan tarian tersebut menjadi hidup, indah, berwibawa, dan agung.  dan dengan adanya gambelan tari mampu melakukan gerakan- gerakan yang di tarikan  dan membangkitkan penari tersebut melalui alunan musik yang memperindah suasana, begitu juga dengan gambelannya dengan adanya penari gambelan mampu menspot penari dengan tujuan suasana gerakannya. Gambelan inipun mula-mula medapat proporsi dalam fungsinya sebagai iringan tari. Misalnya barungan geguntangan untuk mengiringi sebuah tarian dramatari arje, gambelan joged untuk mengiringi tarin joged, dan lain-lain. Namun dari jaman dulu samapi sekarang telah member corak lain lagi, bahwa gambelan gong kebyar dewasa ini masyarakat di beberapa tempat telah di beri fungsi yang lebih dari proporsinya semula.

 Tembang dan tarian

unsur kesenian ini dimana sangat harmonis sebagai pengiring tarian, pada mulanya pengiringi tarian dramatari, arje, janger, prembon, barong landing, yang memliki pupuh atau gending yang menuliskan lakon dari tema cerita. Juga jenis sesendonan dilakukan dalam bentuk tari di bali.

Gambelan sebagai unsur pendidikan

Gambelan sangat befungsi di dalam bidang pendidikan masyarakat menjadi bukti bahwa gambelan mampu meresapi atau mengunggah emosi jiwa kearah peningkatan ketingkat yang lebih haalus, sopan, mesra, agung dan wibawa. Dan sistim (puluhan orang) dengan harmonisasi bersama menciptakan suara yang banyak menjadi satu kedengarannya.

PENGERTIAN GEGUNTANGAN

            Geguntangan adalah seprangkat alat gambelan yang sederhana dimana gambelan ini sebagai pengiring dengan mengutamakan tembang dan melodrama hinnga tembang tersebut sangat jelas di dengar. Gegutangan jug di katakana barungan kecil yang memiliki pola tehnik tertentu dalam nilai-nilai kreatif tinggi dapat mengiringi pengarjaan,. Jadi geguntangan berasal dari kata guntang yang artinya sebuah alat gambelan yang terbuat dari bamboo yang di ciptakan sehinnga menghasilkan suatu nada. Alat ini pada umunya dalam gambelan geguntangan ada 2 jenis guntang yang terdapat dalam barungan geguntangan ini:

  1. Guntang kecil ( berfungsi sebagai pembawa mat).
  2. Guntang kempur ( dimana guntang kempur ini berfungsi sebagai finalis).

Maka yang disebut dengan geguntangan adalah sebuah alat gambelan dari bambu kemudian dilengkapi dengan instrumental lainnya yang menjadi satu kesatuan gambelan geguntangan.

Barungan gambelan geguntangan bisa juga merupakan gambelan pengarjaan yang mengiringi dan mengutamakan tembang. Adapun kelengkapan instrument geguntangan lain seperti:

  1.  Instrumen kendang yang berbentuk bulat panjang dibuat dari kayu nangka/ketewel, yang dilubang dan di dalamnya diisi palulit serta ditutup dengan kulit sapi pada kedua ujung dan di cancang dengan jangat.

Instrumen kendang ada 2 yaitu kendang Wadon dengan ukuran : panjang 57cm, garis tengah muka kiri 10  cm dan garis tengah muka kanan 12,5 cm.

Kendang lanang dengan ukuran : panjang 40 cm, garis tengah muka kiri 9,5 cm dan garis tengah muka kanan 11,5 cm

 

  1. Instrumen guntang (jumlahnya 2 buah)

Instrumen ini dibuat dari bambu yang berbentuk bulat panjang dengan ukuran :

Guntang kempur :       panjang                                                =  67 cm

lebar                                                    = 15,5 cm

panjang senar                                      = 51 cm

panjang lidah                                       = 6 cm

lubang di bawah lidah, panjang          = 4 cm dan

lebar                                                    = 3 cm

Guntang alit        :       panjang                                                = 4cm

lebar                            = 8 cm

lubang di muka kiri     = 2,5 cm

panjang senar              = 32 cm

panjang lidah               = 6cm dengan lubang di                                                                                             bawahnya  2,5 x 1,5 cm

  1. Kajar

Instrumen ini berbentuk moncol bahannya dari kerawang dengan ukuran yaitu :

–        Tinggi moncol = 1 cm

–        Lebar mua       = 8 cm

–        Lebar daun      = 8 cm

  1. Tawa – tawa

Instrumen ini juga berbentuk moncol, bahannya kerawang dengan ukuran yaitu :

–        Tinggi moncol = 2,5 cm

–        Lebar mua       = 11 cm

–        Lebar daun      = 7 cm

  1. Klenang

Instrumen klenang berbentuk moncol, bahannya kerrawang mempunyai ukuran :

–        Tinggi moncol = 2 cm

–        Lebar mua       = 4 cm

–        Lebar daun      = 5 cm

 

  1. Cengceng

Instrumen ini berbentuk lempengan bundar dibuat dari kerawang dan dipasang di atas sebuah kayu segi empat yang berukuran :

–        Panjang           = 32 cm

–        Lebar               =15cm

  1. Suling

Instrumen suling terbuat dari bambu yang dapat dibuat dengan berbagai ukuran. Ukuran terbesar yang dipakai pada gambelan geguntangan adalah :

–        Panjang           = 41,5 cm

–        Panjang           = 33 cm (ukuran menengah)

–        Panjang           = 24 cm (ukuran kecil)

 

 

          GENDING-GENDING GEGUNTANGAN

Di dalam gamelan geguntangan mempunyai gending-gending seperti:

  1. Bebatelan.
  2. Tabuh kalih.
  3. Tabuh telu.

Gending-gending ini menjadi satu kesatuan dalam instrument iringan tari arje. Blakangan ini perkembangan dramatari dalam perkembangan yang baru diiringi oleh ging kebyar sesuai denga perkembangannya.

Menurut buku I wayan dibia, s,s.t. yang muncul pada ahun 1977 / 1978 beliau mengatakan bahwa pada mulanya arje mempergunakan geguntangan tersebut di atas, namun dalam perkembangan selanjutnya arje juga diiringi dengan gambelan gong. Gambelan gong mulai masuk kedalam pearjaan kira-kira pada tahun 1968, yang yang pertama di mulai oleh keluarga kesenian Bali RRI studio Denpasar. Idea semacam ini sudah sejak lama di praktekan oleh sekha gong sengguan gianyar, ssetiap mengiringi tari-tarian sejenis arje atau prembon dari puri ginyar.

Fungsi gambelan geguntangan

Gambelan geguntangan mempunyai dua fungsi yaitu fungsi umum dan khusus, karena sesuai dengan perkembangan jaman sekarang. Selain untuk arja juga mempunyai fungsi yang lain

Fungsi Umum

Fungsi umum dari pada gambelan geguntangan sangat banyak. Seperti sekarang gambelan geguntangan banyak mengiringi kidung-kidung interaktif contohnya yang ada di Bali TV dan juga seperti di Pura-Pura dipakai untuk Dharmagita yaitu mengiringi pesantian dengan pupuh-pupuh Sekar Alit yang hampir mirip dengan arja atau sering disebut dengan arja duduk dengan tanpa tarian.

Fungsi Khusus

Gambelan geguntangan mempunyai andil yang sangat besar di dalam tugasnya sebagai iringan dalam pementasan Drama tari arja. Ini berarti bahwa gambelan geguntangan adalah bagian dari Dramatari Arja yakni sebagai iringan. Gambelan geguntangan disini adalah yang berfungsi sebagai gambelan iringan tari. Keduanya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sama seperti di Abuan kalau gambelan geguntangan hanya dipakai untuk mengiringi Drama Tari Arja.

 Geguntangan di Desa penataan bangli

                         Menurut keterangan I Nyoman Serod geguntangan adalah gambelan bali yang sebagian besar mempergunakan bahan dari bambu, adapun bambu yang di pergunakan dalam gambelan geguntangan yaitu: tiing petung,dan tiing klepung. I Nyoman Serod adalah seniman tari kartale wijil dan juga penari arje, beliau berasal dari desa penataan susut bangli fropinsi Bali. beliau lahir pada tanggal 01 juli 1937, pada tahun 1986 beliau pernah mendapat juara terbaik dalam lomba pestival arje di bali. I Nyiman Serod mengatakan bahwa gambelan geguntangan terlahir dari adanya tarian arje, sesuai dengan bentuk karakter pengarjaan yang mengutamakan sebuah alunan tembang dan melodrama, yang begitu amat lirih sehingga tembang tersebut terdengar sangat jelas. Beliau mengatakan juga dari perkembangan zaman sekarang, perkembangan pengarjaan yang diiringi oleh geguntangan sudah mulai kesan klasiknya memudar, kenapa beliau mengatakan memudar? Karena di zaman eraglobalisasi ini perkembangan-perkembangan gaya seniman-seniman muda yang mulai berkarya maupun musik lokal  sudah mulai meracuni keunikan, keagungan dan klasiknya gambelan geguntangan.

I Nyoman Serod mengatakan jika geguntangan di kreasikan maka keklasikan geguntangan itu akan tergeser, karena yang mendukung klasiknya gambelan geguntangan adalah apa yang sudah di wariskan dari leluhur kita maka itulah yang harus di pertahankan. I Nyoman Serod juga mengatakan boleh kita mempergunakan alat tambahan tetapi keagungan dan keklasikan dari geguntangan tersebut agar tidak hilang. Dan beliau tidak setuju jika ada penambahan alat baru masuk ke barungan gambelan geguntangan.

Adapun laras yang digunakan dalam gambelam geguntangan di Desa Penataan Bangli yaitu laras pelog dan selendro, kedua laras ini tergantung sekarang pada patet tembang yang di pergunakan oleh penembang.

Masalah perubahan laras-laras itu hanya terdapat dalam instrument suling, karena hanya instrumne suling yang mempunyai fix melody pada gambelan geguntangan tersebut.

Angsel pada gembelan geguntangan yang di ketahui oleh I Nyoman Serod :

  1. Angsel gade
  2. Angsel angsel bawak
  3. Dan angsel lantang

Susunan gending geguntangan menurut I Nyoman serod :

  1. Kawitan ( biasanya di dalam kawitan gending-gendingya sama seperti pegambuhan seperti:  tabuh pisan, tabuh adri dan lain-lain
  2. Pengawa ( didalam pengawak biasanya menurut lakon cerita atau tembangnya jika lakon ceritanya sedih maka dendingnya batel pelan yang diiringi oleh suling yang membawakan suasana sedih, dan jika gendingnya gembira maupun keras maka gendingnya batel keras, dimana batel keras dan gembira membuat alunan suasana menjadi lain.
  3. Pengecet ( di dalam gending pengeet biasanya gending pemuput seperti gending om santhi shanty shanty om. Jika gending ini di lagukan maka bertanda akan selesainya gambelan geguntangan.

Comments are closed.