This post was written by adiguna on Maret 26, 2018
Posted Under: Tak Berkategori

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian Tari adalah gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama dan biasanya diiringi dengan bunyi-bunyian (seperi musik, gamelan)”. Poerwadarminta, (1976 : 1020). Gerak-gerak dari bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu. Selanjutnya dalam buku pendidikan seni tari disebutkan bahwa “seni tari adalah ungkapan nilai-niliai keindahan dan keluhuran lewat gerak dan sikap”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan seni tari dalam judul skripsi ini adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan melalui gerak keseluruhan tubuh yang indah. Gerak ini ditata dengan irama lagu pengiring sesuai dengan lambang watak dan tema tari.

Ditinjau dari segi subjek penciptanya, tari bali terdapat dalam bentuk tarian rakyat. Tarian Rakyat, adalah tarian yang sudah mengalami perkembangan masyarakat primitif sampai sekarang. Tarian ini sangat sederhana dan tidak begitu mengindahkan norma-norma keindahan dan bentuk yang standar. Pada zaman masyarakat primitif tarian ini merupakan Tarian Sakral yang mengandung magis. Gerak-gerik tariannya sangat sederhana karena yang dipentingkan adalah keyakinan yang terletak di belakang tarian tersebut., contohnya tarian meminta hujan, tarian untuk mempengaruhi binatang buruan. Disini saya akan membahas salah satu tarian rakyat Bali, salah satunya adalah Tari Janger.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sejarah munculnya tari janger?
  2. Bagaimana bentuk pementasan tari janger?
  3. Bagaimana gerak tari janger?
  4. Bagaimana busana tari janger?
  5. Bagaimana perkembangan tari janger?

C. Tujuan Penulisan

  1. Untuk mengetahui sejarah tari janger
  2. Dapat memahami bentuk pementasan tari janger
  3. Bagaimana perkembangan tari janger.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Tari Janger

Tari janger adalah tarian Bali yang tergolong tari Balih-balihan,dimana bentuknya adalah tari pergaulan muda-mudi penuh nyanyian-nyanyian dan di tarikan secara masal. Berdasarkan data-data yang ada bahwa tari janger muncul

sekitar tahun 1920 pertama kali di daerah Bali Utara (belum diketahui tempat sebenarnya). Asal mula timbulnya tari janger ini adalah dimulai dari nyanyian bersaut-sautan dari orang-orang yang memetik kopi, dimana untuk menghapuskan kelelahannya mereka

menyanyi bersahut-sahutan antara kelompok perempuan dan kelompok laki-laki. Dari bentuk yang sangat sederhana ini kemudian berkembang dan menjadilah Tari janger seperti yang ada ini di Bali. Tari Janger yang kini telah menjadi pertunjukan yang berlakon,di dalam pementasanya ditampilkan antara 10-16 orang pasang penari pria dan wanita. Kelompok penari pria dinamakan Kecak dan kelompok penari wanitanya dinamakan Janger.

B. Bentuk Pementasan Tari Janger

Suatu pertunjukan tari Janger biasanya terdiri dari bagian-bagian seperti: pembukaaan, pepeson, pejangeran, lakon dan penutup.

 

  • Pembukaan/Petegak

Sebagimana biasanya pertunjukan tari janger diawali dengan suatu tabuh pembukaan atau orang bali biasa menyebutnya dengan tabuh petegak, dimana dalam bagian ini belum terdengar nyanyian-nyanyian, yang terdengar pada pembukaan ini hanyalah suara-suara gamelan yang terdiri dari kendang, ceng-ceng, kajar,  kendang rebana, klenang, kemong, suling dan kadang-kadang ditambah beberapa tungguh gender wayang yang berlaras selendro. Bentuk lagu-lgu pembukaan bisa berupa batel tetamburan, bisa juga lagu penggalang yang lain.

 

  • Pepeson

Untuk pepeson tari janger ini dapat dikatakan selalu di mulai dengan nyanyian-nyayian dan tarian bersama dari seluruh penari janger dan kecak dengan formasi sedemikian rupa di depan pintu masuk (gapura) arena tari. Bagian ini kemudian dilanjutkan dengan masuknya iring-iringan janger yang di bagi menjadi dua baris. Setelah janger duduk lalu di susun dengan masuknya kecak dan di arena tari mereka membentuk formasi saling berhadap-hadapan. Kecak dengan kecak di sisi yang berseberangan dan janger dengan janger di sisi yang berseberangan lainya. Demikian formasi mereka adalah membentuk garis segi empat dengan arah hadap penari semuanya menghadap kedalam arena tari.

 

  • Pejangeran

Dalam bagian pejangeran ini baik kecak maupun janger menari dan menyayi saling bersahut-sahutan bersama-sama dalam suasana yang pada umumnya gembira. Nyanyian –nyanyian yang di nyanyikan kebanyakan berbahasa bali yang temanya mengandung unsur muda-mudi. Sering pula dalam bagian pejangeran ini penari kecak berpindah tempat yakni duduk berhadap-hadapan dengan penari janger. Setelah bagian pejangeran ini selesai maka penari kecak maupun penari janger merubah posisi menjadi duduk dua baris di sisi-sisi arena tari sehingga penari yang tampil berikutnya mempunyai ruang gerak yang lebih luas.

 

  • Lakon

Lakon yang biasanya di tampilkan dalam tarian ini adalah arjuna wiwaha, sunda-upasunda, gatotkaca sraya dan lainya. Bentuk lakon ini adalah semacam prembon dimana terdapat unsur penasar, wijil, mantri, desak rai, liku, baris atau jauk. Terdapat pula unsur calonarang dan lain sebagainya. Selama adegan ini berlangsung janger dan kecak seolah-olah sebagai penonton biasa. Apabila senandainya diperlukan penari tambahan seperti penari bidadari, kupu-kupu, dan lain sebagainya dapat diambil dari penari janger.

 

  • Penutup

Pertunjukan Janger selalu di tutup dengan tarian janger dan kecaknya yang biasanya pada bagian ini mereka menyanyikan lagu permohonan maaf dan selamat tinggal kepada penonton dan dengan demikian perlahan-lahan penonton beranjak dari tempat duduk dan para penari kecak dan janger juga keluar kalangannya/masuk ke ruang ganti.

 

C. Gerak Tari Janger

Adapun gerak-gerak tari yang di gunakan dalam tari janger ini merupakan gerak-gerak tari klasik bali terutama gerak-gerak tari yang dipergunakan dalam tarian ini seolah-olah hanya pemindahan –pemindahan dari arja,topeng,baris atau jauk.Penasar memakai gerak-gerak tari sebagai mana yang terdapat pada arja maupun topeng ,begitu pula mentri mengambil gerak-gerak tari dari arja.gerak tari yang agak berbeda dan merupakan khas pejangeran adalah terdapat pada gerak tari pada kecak dan jangernya.Kecak pada dasarnya masih tetap menampilkan gerak-gerak tari Bali klasik seperti : nayog,ngagem kanan,ngagem kiri,ngeseh bawak,nyeloyog dan beberapa motif gerak tari Bali klasik lainya.gerak-gerak tari ini kemudian dipadukan dengan unsur pencak silat sehingga melahirkan gerak-gerak tari yang khas.sedangkan janger gerak tarinya adalah berpegangan pada gerak-gerakan tari Bali klasik .jenis gerak tari janger antara lain:mungkah lawing,ngagem kanan,ngagem kiri,ngeseh bawah,nyeleyog,nguluh wangsul,ngelikas,ngenjet,ngengot,ulap-ulap,dan lain sebagainya.satu hal yang perlu diingat adalah bahwa janger dan kecak melakukan tarinya kebanyakan dengan posisi bersimpuh atau duduk bersila.

D. Busana tari Janger

Busana yang perlu dicatat dari tari janger ini adalah busana dari pada janger dan kecaknya oleh karena busana peran yang ditampikan dalam lakon adalah sama yang ada dalam arja, topeng, baris, maupun jauk. Janger pada umumnya mengenakan busana seperti : gelungan janger, badong, gelang kana, sabuk, kain,o ncer dan ampok-ampok. Perlengkapan lainya yang digunakan janger adalah kipas. Sedangkan kecak mengenakan busana terdiri dari : kain kekancutan, sabuk, ampok-ampok, badong, gelang kana dan udeng. Pada Tahun pergolakan partai nasional Indonesia dan partai komunis Indonesia yang puncaknya pada sekitaran tahun 1965 busana kecak ini pernah dibuat agak lain yaitu mengenakan kaos kaki, celana putih, baju putih, berikat pinggang, badong, pecikepartaianya dan dilengkapi dengan semacam selempang yang ditulis dengan slogan-slogan partai yang bersangkutan.

E. Perkembangan Tari Janger

Sebagai suatu tarian rakyat perkembangan tarian ini sangat bergantung kepada masyarakat pendukungnya. Tatkala masyarakat bergolak dengan peraturan politik maka sifat pertunjukan Janger ini menjadi suatu arena kompanye. Apabila masyarakat sedang melakukan pembangunan maka tema pertunjukan Janger adalah juga pembangunan. Beberapa variasi yang ada di dalam tarian Janger ini bahwa di daerah Tabanan pertunjukan Janger biasa dilengkapi dengan penampilan ‘Dag’ yang merupakan tokoh tunggal yang berimprovisasi variasi ditengah arena tari terutama pada bagian Pejangeran. Ketika telah masuk bagian lakon maka Dag menghilang dari arena tari untuk kemudian muncul dalam bagian penutupan. Di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Badung kini terdapat tarian Janger yang diiringi dengan Gamelan Gong Kebyar yang kemudian lebih dikenal dengan Janger Kebyar. Janger kedaton sudah berusia 100 tahun lebih. Itu berarti janger sudah berusia sebad lebih dan kita tidak tahu apakah usia sejatinya entah dua atau tiga abad. Dan belum ada penelitian kearah itu, termasuk juga bagaimana evolusi janger dari abad ke abad. Di banjar Kedaton janger sudah ada sejak tahun 1906 dan terus dipelihara dari waktu tertentu merupaka sebuah prestasi tersendiri. Lestarinya kesenian di sebuah desa di Bali umumnya dikaitkan dengan hal-hal mistis. Janger kedaton pun demikian. Masyarakat boleh beralih profesi tapi kesenian tetap diperhatikan dan dipertahankan. Karena dipayungi oleh hal-hal mistis dan sakral. Perjalanan janger ini menjadi sisi menarik yang layak di dokumentasikan.

 

Seni Tari janger mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Ini disebabkan pola dasar tari janger adalah adanya dua kelompok yang bertembang saling bersautan. Di daerah-daerah lain di nusantara, jenis kesenian yang bertembang saling bersautan juga ada, baik berupa kidung tradisional maupun pantun dan kesenian seperti itu mengalami perubahan yang sama dengan janger yakni masuknya unsur-unsur actual tentang situasi dan kondisi masyarakat pada jamanya. Pada umumnya lagu-lagu tarian janger ini bersifat gembira sesuai dengan alam kehidupan mereka. Munculnya janger di Bali diperkirakan ada sekitar abad ke XIX yang merupakan perkembangan dari tari sanghyangng. Jika kecak merupakan paduan suara dari suara pria, sedangkan jangernya merupakan perkembangan dari paduan suara wanita. Tari Janger dapat dijumpai di seluruh daerah di Bali, masing-masing daerah memiliki variasi tersendiri sesuai dengan selera masyarakat setempat.bila di Tabanan Janger biasa dilengkapi dengan peran Dag. Di Desa Metra, Bangli terdapat tari Janger yang pada ahkir pertunjukannya para penarinya selalu kerauhan/kesurupan.

Pada dasawarsa 1960-an,terutama tahun 1965 seperti yang disebutkan diatas, janger di Bali diracuni oleh masalah politik yang mencerminkan adanya pertentangan di tengah-tengah masyarakat. Ada janger PKI dan ada juga janger PNI dan mereka saling sindir. Pada jaman janger politik itu tidak lagi bercerita tentang asmara tetapi kisah keluarga, melalui tembang-tembangnya, misalnya janger kelompok pria bertembang tentang kepergianya memperjuangkan nasib rakyat. Kemudian kelompok wanita akan menjawab dengan tegas bahwa ia akan melanjutkan perjuangan. Tetapi tidak semua sekeha janger terlibat dalam janger politik praktis, ada juga yang netral namun cara berpakaian dan berisi tembang mengikuti perkembangan saat itu. Misalnya kelompok pria menyanyi tentang kepergian menjadi suka relawan sedangkan janger kelompok wanita bertembang tentang cinta kasih sambil menyiapkan bekal untuk sang pria.

Setelah meletussnya G-30-S/PKI ,lama kesenian janger menghilang. Masyarakat Bali trauma dengan janger ,seolah-olah kesenian tersebut itu adalah sisi gelap Bali. Betapa mudahnya orang bali di adu domba dan saling membunuh sesamanya. Kemudian janger baru muncul kembali di jaman orde baru dan lagi-lagi janger menjadi corong politik kali ini menjadi corong politik pembangunan. Maka ada janger tentang keluarga berencana. Meski kisah-kisah asmara masih ada tetapi itu hanya sebagai pembuka sebelum masuk ke kisah intinya yaitu propaganda pemerintah tentang keberhasilanya. Orang tentu masih ingat gubernur Bali Ida Bagus Oka hampir disetiap HUT Pemda Bali mengajak stafnya menari Janger. Sekaa janger yang kini masih aktif diantaranya sekeha Janger Kedaton Denpasar dan Janger Singapadu Gianyar. Sejarah janger semestinya di teliti lebih jauh. Kalaupun tidak bisa menyeluruh, dimulai dari sejarah janger lokal. Bagaimanan perjalanan janger kedaton yang berusia 100 tahun itu, bagaimana perjalanan janger peliatan yang termasyur itu lalu bagaimana dengan janger-janger politik yang banyak muncul di Tabanan dan Jembrana di masa lalu.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tari Janger adalah tarian rakyat Bali yang muncul pada tahun 1920 di Bali Utara. Disebut-sebut tarian ini muncul pada saat para petani sedang panen kopi, para petani wanita bernyanyi dan para petani pria yang menyahutnya, sehingga munculah tari janger sampai sekarang. Bentuk pementasan tari janger pada masa kini ada beberapa bentuk sehingga tarian janger kini makin apik dan mudah dipahami oleh audiens.

B. Saran

Seni tari janger adalah seni tari yang dapat mempererat rasa komunikasi antar sesama. Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus dapat memetic pesan dari cerita dalam tari janger ini yaitu mempererat komunikasi yang baik antar sesama.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://blog.isi-dps.ac.id/arnaoktariyawan/tari-janger/

 

Comments are closed.

Previose Post: